Headline

3,5 Bulan, Pertamina Hulu Rokan Sukses Bor Sumur ke-100

0

Kerjha — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sukses melakukan pengeboran sumur ke-100. Sumur ini menambah pencapaian signifikan dalam program pengeboran sumur-sumur baru di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau. Minggu (21/11) malam
sekitar pukul 21.00 WIB, PHR WK Rokan berhasil melakukan pengeboran sumur Petapahan 462 yang berlokasi di Kabupaten Kampar.

Pengeboran sumur ke-100 tersebut dicapai dengan nihil kecelakaan fatal dan hanya dalam kurun sekitar 3,5 bulan setelah alih kelola WK Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu.

”Pencapaian luar biasa ini merupakan wujud komitmen seluruh pekerja di WK Rokan untuk meningkatkan produksi guna mendukung ketahanan energi nasional. Kami menyadari multiplier effect dari operasi WK Rokan sangat besar bagi devisa negara, pendapatan daerah, maupun perekonomian masyarakat di sekitar wilayah operasi,” terang Dirut PHR Jaffee A. Suardin melalui keterangan tertulis, Selasa (23/11).

Karena itu, lanjut dia, PHR WK Rokan akan terus menunjukkan kinerja unggul sekaligus mendukung pencapaian visi Pertamina untuk menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.

Jaffee menambahkan, pencapaian WK Rokan juga didukung semangat Satu Tim, Satu Tujuan atau One Team, One Goal dari seluruh jajaran manajemen hingga pekerja di lapangan. ”Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan terkait yang telah mendukung operasi PHR, di antaranya pemerintah daerah, TNI, Polri, SKK Migas, tokoh masyarakat, dan masyarakat secara luas,” ujarnya.

Mulai pekan lalu, PHR WK Rokan juga telah mengoperasikan rig ke-17, untuk mendukung program pengeboran yang masif dan agresif hingga akhir tahun ini, sekitar 161 sumur tajak. Kegiatan pengeboran sumur baru dan kerja ulang sumur lama terus dilakukan untuk meningkatkan produksi. Saat ini PHR WK Rokan memproduksi sekitar 162 ribu BOPD (barel minyak per hari), atau naik 4 ribu BOPD dibandingkan sebelum alih kelola yang berada di kisaran 158 ribu BOPD.

Produksi PHR WK Rokan menyumbangkan hampir seperempat dari total jumlah produksi minyak nasional dan merupakan salah satu tulang punggung upaya pencapaian target produksi nasional minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030.

Rencana kerja masif dan agresif PHR WK Rokan dijalankan melalui program pengeboran sumur-sumur produksi baru, pengelolaan kinerja base business untuk menahan laju penurunan produksi alamiah, dan keandalan fasilitas operasi.

Berbagai terobosan dilakukan agar target sumur baru dapat tercapai, di antaranya, melakukan beberapa kegiatan secara paralel (offline activity), meningkatkan keandalan peralatan pengeboran, dan menyusun perencanaan yang matang dalam pemenuhan sumber daya pendukung agar menghindari terjadinya waktu menunggu servis atau material. Berbagai terobosan itu sejalan dengan semangat Pertamina untuk meningkatkan produktivitas dengan cara-cara yang efisien.

Selain dari sisi produksi, PHR WK Rokan juga memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara dan daerah. Dalam periode dua bulan pertama pasca alih kelola, PHR WK Rokan menyumbangkan penerimaan negara melalui penjualan minyak mentah bagian negara sekitar Rp 2,1 triliun dan pembayaran pajak sekitar Rp 607,5 miliar termasuk pajak-pajak ke daerah. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *