Berita

Agar Anak Tetap Riang Gembira di Masa Pandemi

0

Kerjha ― Pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, tak boleh dihadapi dengan suasana tegang. Dalam situasi ini tak hanya orangtua yang bisa terpapar stres, melainkan juga anak. Padahal sisi psikis yang terganggu sangat berpengaruh terhadap imunitas tubuh.

Karena itu, berpikir positif dan mengurangi stres bisa menjadi cara untuk menghindari dari paparan Covid-19.

Menurut praktisi keluarga dan anak, Seto Mulyadi, keluarga, terutama anak dan orangtua harus tetap beraktivitas dan berkreasi dengan riang gembira di masa pandemi Covid-19 ini. Ia pun menyarankan, orangtua harus bisa membangun suasana rumah menjadi menyenangkan bagi anak.

“Orangtua harus lebih tenang, sabar, gembira, dan penuh rasa syukur. Dengan begitu kita memposisikan jadi sahabat anak-anak,” ujar Seto Mulyadi dalam talkshow “Mengajak Anak-anak Bergembira di Masa Pandemi” yang digelar Satgas Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (4/10).

Dalam acara ini, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak  Indonesia (LPAI) itu pun memberikan tips untuk menyiasati perubahan kondisi di era pandemi.

Pertama, orangtua harus menyadari setiap orang punya daya adaptasi dan kemampuan menyesuakan diri. Penyesuaian ini sangat penting, terutama dalam menghadapi anak yang biasanya bertemu teman di sekolah.

Kedua, orangtua harus mengedepankan diskusi dengan anak, bukan instruksi layaknya komandan kepada prajuritnya. Dengan demikian anak akan menemukan kenyamanan saat di rumah.

Ketiga, jangan memaksakan anak untuk mengikuti seluruh materi pelajaran daring yang diberikan sekolah. Kurikulum sekolah yang diberikan pada siswa kadang masih mengacu pada situasi normal, sehingga dalam pelaksanaannya bisa menimbulkan masalah.

Keempat, orangtua perlu mengapresiasi bakat dan potensi anak, bukan semata-mata fokus pada pelajaran akademik semata. Apresiasi ini bisa memunculkan tingkat kepercayaan diri pada anak.

“Apresiasi dari orangtua terhadap anak bisa menumbuhkan perasaan bangga karena ada dukungan dari keluarga,” ungkap kak Seto, panggilan akrabnya. (AJI/Ilustrasi: KPAI)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *