Headline

Angkasa Pura II Ajak Kolaborasi Atasi Tiga Isu di Bisnis Penerbangan

0

Kerjha ― Sektor penerbangan di dunia tertekan dampak pandemi Covid-19, tidak terkecuali di Indonesia. Mobilitas pergerakan penumpang yang masih rendah, membawa bisnis penerbangan mengalami tekanan yang dalam.

Agar bisnis penerbangan kembali bangkit maka diperlukan peningkatan langkah kolaborasi di antara stakeholder.

Menurut President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, saat ini setidaknya ada tiga isu yang harus diselesaikan oleh stakeholder transportasi udara, yakni soal slot time penerbangan, rute penerbangan dan frekuensi penerbangan di dalam satu rute.

“Slot time penerbangan harus dimaksimalkan, lalu rute penerbangan harus kembali diaktifkan, dan frekuensi penerbangan di rute yang sudah aktif harus ditingkatkan dari yang ada sekarang,” katanya.

Di tengah pandemi ini, lanjut Awaluddin, PT Angkasa Pura II selaku operator bandara akan  terus memacu dan memaksimalkan slot time penerbangan di bandara.

Angkasa Pura II, ungkapnya, akan mendorong sebaran slot time penerbangan lebih merata. Komunikasi akan dilakukan dengan pihak terkait, termasuk maskapai, agar tidak ada lagi yang saling mengajukan penerbangan hanya di jam-jam tertentu, sehingga banyak alternatif pilihan jam penerbangan bagi para pengguna jasa.

Selain slot time, maskapai juga harus mengaktifkan lagi rute-rute yang belum aktif. Selanjutnya untuk rute yang sudah aktif, juga harus ada peningkatan frekuensi penerbangan agar bisa menjadi alternatif bagi pengguna jasa.

“Kendala saat ini, masyarakat sulit melakukan perjalanan  antara lain karena rutenya tidak ada dan frekuensi penerbangan sedikit. Misalnya di satu rute hanya ada 1-2 kali penerbangan per hari. Harus dipikirkan bagaimana seluruh stakeholder transportasi udara ini bersama-sama dapat menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat,” jelasnya.

Yang juga tak kalah penting, kepercayaan masyarakat juga harus ditumbuhkan dengan dipatuhinya prosedur yang mengedepankan kesehatan, keselamatan dan keamanan penerbangan.

Kendati begitu, prosedur yang ketat ini juga harus bisa dibikin mudah untuk bisa dijalani calon penumpang.

Untuk itu, Angkasa Pura II telah mengembangkan teknologi digital bernama Travelation, untuk mempermudah penumpang menjalani prosedur di bandara. Selain mampu mengecek secara digital dokumen perjalanan penumpang, Travelation juga dapat memantau kapasitas bandara PT Angkasa Pura II.

“Pemanfaatan teknologi digital ini mampu menumbuhkan kepercayaan masyarakat, selain juga membuat kapasitas slot time dapat ditingkatkan di tengah pandemi Covid-19,” ungkap dia.

Untuk diketahui, saat ini maskapai maskapai penerbangan berjadwal sudah beroperasi seluruhnya di bandara-bandara PT Angkasa Pura II. Maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air, Sriwijaya Air, NAM Air, Wings Air, AirAsia Indonesia, Trigana Air, Airfast hingga Susi Air.

Melalui peningkatan kolaborasi untuk menyelesaikan tiga isu slot time, rute penerbangan, serta frekuensi rute penerbangan, Angkasa Pura II yakin sektor penerbangan dapat memasuki masa recovery di tengah pandemi pada Juli 2020. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *