Headline

BBM Satu Harga Bertambah 17 Titik

0

Kerjha ― Program BBM Satu Harga yang dimulai sejak tahun 2017 lalu, kini telah tersedia di 297 titik, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Terbaru, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, meresmikan secara serentak 17 titik BBM Satu Harga yang dipusatkan di SPBU 56.83515, Desa Aik Bukaq, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, NTB Kamis (16/9) lalu.

Sebanyak 17 titik BBM Satu Harga yang diresmikan, antara lain berada di Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Papua Barat, dan di Papua.

Arifin Tasrif mengungkapkan program BBM Satu Harga merupakan salah satu butir Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

Menurut Arifin, ketersediaan energi yang terjangkau sangat penting untuk mendorong perekonomian masyarakat. “Karena itu sangat penting kita membangun infrastruktur energi terjangkau yang bisa dinikmati dan dimanfaatkan masyarakat sehingga dapat mendorong produktivitas dan perekonomian di daerah. Kami apresiasi Pertamina karena secara bertahap dan konsisten melaksanakan program BBM Satu Harga, serta kepada BPH Migas yang terus mengawal program ini,” jelas Arifin.

Menargetkan 583 lembaga penyalur BBM Satu Harga hingga 2024, Arifin mengatakan tantangan untuk mewujudkan energi berkeadilan ini masih cukup besar. “Jadi masih diperlukan 80–100 titik per tahun, ini perlu upaya keras dan tentunya dengan tantangan penyaluran yang tidak mudah ke wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Tapi ini harus dilakukan karena menjadi niat dan tugas mulia, bagaimana masyarakat di wilayah 3T dapat menikmati kesetaraan dan BBM berkualitas dengan harga terjangkau. Ini adalah wujud sila kelima Pancasila,” lanjut Arifin.

Selain menjaga ketersediaan energi dengan harga yang terjangkau, Arifin juga mendorong Pertamina untuk memproduksi BBM berkualitas untuk menurunkan tingkat emisi yang berpengaruh besar terhadap lingkungan.

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati mengatakan, sesuai amanat dalam undang-undang, BPH Migas mempunyai tugas untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian bahan bakar minyak dan pengangkutan gas bumi di seluruh wilayah Indonesia. BPH Migas juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan dan menjamin penyaluran energi, terutama ketersediaan BBM yang terjangkau di seluruh pelosok negeri.

“Roadmap hingga 2024 adalah terealisasinya 583 lembaga penyalur BBM Satu Harga. Pada Juni lalu, serentak 27 titik BBM Satu Harga diresmikan di Pontianak, kini kita resmikan kembali 17 titik lembaga penyalur, sehingga total sudah 44 titik BBM Satu Harga terbangun dari target 76 penyalur pada 2021,” kata Erika.

Sementara Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono mengatakan, saat ini 293 titik BBM Satu Harga yang dikelola Pertamina tersebar di 112 kabupaten di Indonesia, 62 kabupaten di antaranya di wilayah 3T. Target pada tahun ini adalah 76 titik dan pada 2024 mencapai 573 titik BBM Satu Harga yang dibangun Pertamina.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution menyampaikan, dengan tambahan titik BBM Satu Harga yang diresmikan ini, maka pada 2021 Pertamina Patra Niaga telah mengoperasikan 44 titik BBM Satu Harga dengan target di akhir tahun mencapai 76 titik lembaga penyalur.

“Tantangannya sangat berat, terutama dalam mekanisme moda transportasi yang digunakan dalam pengiriman BBM, tidak jarang kami perlu mengombinasikan 2-3 moda transportasi dengan waktu tempuh yang juga sangat lama, juga tantangan geografis, cuaca, serta keamanan,” terang Alfian. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *