Berita

Bermula dari Pembuat Pola Tas, Mitra Binaan Pertamina Kini Beromzet Ratusan Juta

0

Kerjha — Berawal dari menjahit dan membuat pola tas, Rosyanah memberanikan diri untuk membangun usaha bersama suami pada 2002. Kerajinan kulit yang diproduksi dari usahanya menghasilkan beberapa produk seperti tas, dompet, jaket dan sarung tangan. Harga produk yang dijualnya bervariasi, mulai Rp 100 ribu sampai Rp 500 ribu.

Rosyanah, perempuan kelahiran Ciamis pada 1968, merupakan pemilik usaha kerajinan kulit dengan akun instagram @etnixleather. Berkomitmen membuka lapangan pekerjaan untuk membantu program pemerintah dalam mengurangi pengangguran, kini ia menemukan titik terang. Apalagi pengrajin kulit pada usahanya hampir tersebar di seluruh Jawa Barat.

Tidak dapat dipungkiri, pandemi Covid-19 bukanlah hal yang mudah untuk dilewati Rosyanah dan seluruh pengrajin kulit di Jawa Barat, mengingat pembelian tas, dompet dan sejenisnya bukan merupakan kebutuhan primer manusia. Namun, tidak ingin usahanya gulung tikar di masa pandemi, Rosyanah justru melakukan berbagai inovasi seperti melakukan penjualan secara online. Ia pun bergabung menjadi mitra binaan Pertamina untuk mendapat tambahan modal bagi usahanya agar dapat terus bertahan dan berinovasi di masa pandemi.

PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat terus mendukung perekonomian mikro dan kecil di semua sektor pada mitra binaannya.

“Untuk dapat bertahan di masa pandemi seluruh pengusaha harus tetap produktif dan terus berinovasi. Pertamina mengedukasi para mitra binaan untuk bergeser dari penjualan secara konvensional beralih ke penjualan secara online. Hal tersebut untuk mengantisipasi penumpukan produksi tanpa pasar,” ungkap Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan dalam keterangan resmi, Selasa (7/12).

Menurut Rosyanah, menjadi mitra binaan Pertamina sangat berpengaruh pada usahanya. Pinjaman modal dari Pertamina bisa menjadi tambahan modal usaha di masa pandemi. “Tidak hanya mendapat pinjaman modal, saya juga mendapat pelatihan manajemen dan dapat mengikuti pameran-pameran yang bekerjasama dengan Pertamina,” ujarnya.

Kini Rosyanah dapat menjual 100-150 unit per bulan dengan pengiriman sampai ke seluruh Indonesia. Sebelum bergabung sebagai mitra binaan Pertamina, Rosyanah mendapat omzet Rp 50-100 juta per bulan. Setelah bergabung menjadi mitra binaan Pertamina, kini dari usahanya, Rosyanah dapat meraup omzet Rp 100-200 juta per bulan.

Rosyanah kini sangat bersyukur karena dapat ikut serta memberdayakan masyarakat sekitar melalui usahanya, sehingga dapat ikut mengurangi pengangguran.

Adapun syarat untuk dapat bergabung menjadi mitra binaan Pertamina dapat dilihat pada https://www.pertamina.com/id/program-kemitraan. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *