Berita

Biar Taman Anggrek Kebun Raya Bogor Kian Indah dan Asri

0

Kerjha ― Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menata dan mengembangkan Kawasan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.

Melalui penataan ini, bersama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kementerian PUPR berupaya mengembangkan Kebun Raya Bogor sebagai salah satu kawasan konservasi tumbuhan serta melakukan pelestarian spesies di luar habitat alaminya.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, penataan Taman Anggrek Bogor tidak hanya memberikan dampak positif dari sisi kelengkapan prasarana fisik dan keindahan ruang terbuka hijau publik, namun juga memberikan kontribusi terhadap konservasi air, tanah, dan perbaikan kualitas udara pada kawasan perkotaan.

“Kebun Raya juga diharapkan bisa menjadi daerah tangkapan air dan memperkecil aliran permukaan (run-off) selama mungkin saat musim hujan,” kata Menteri Basuki.

Kebun Raya Bogor yang berada di bawah kewenangan LIPI, dengan dukungan Kementerian PUPR, terus ditingkatkan kualitas infrastrukturnya. Langkah tersebut diawali dengan pembuatan masterplan (rencana induk), perencanaan teknis rinci dan pelaksaan konstruksi berbagai sarana dan prasarana pendukung di dalam Kebun Raya. Sementara LIPI membuat konsep pengelolaan dan pengembangan kebun raya secara nasional sesuai roadmap dan kebutuhannya.

Ruang lingkup penataan kawasan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor ini meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, dan mekanikal, elektrikal dan plumbing (MEP) pada pembangunan Rumah Kaca Induk seluas 6.813 meter persegi dan Laboratorium Kultur Jaringan seluas 1.560 meter persegi. Dengan fasilitas yang tersedia, Taman Anggrek Bogor memiliki fungsi konservasi tumbuhan, penelitian dan layak menjadi tujuan wisata edukasi.

Penataan ini mulai dikerjakan pada Desember 2019 dengan progres fisik hingga akhir September 2020 mencapai 76 persen, dan ditargetkan selesai pada minggu ketiga Desember 2020. Adapun biaya pembangunannya berasal dari APBN 2020 sebesar Rp 35 miliar.

Sebagai pusat penelitian dan pusat konservasi luar kawasan (eks-situ) tumbuhan terbesar di Indonesia, Kebun Raya Bogor memiliki luas sekitar 87 hektare, dengan jumlah koleksi tumbuhan sebanyak 12.531 spesimen.

Pengembangan Taman Anggrek di Kebun Raya akan menekankan pada pelaksanaan lima fungsi kebun raya, yaitu konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan. Dengan program tersebut, di samping menambah luasan ruang terbuka hijau (RTH), juga memberikan manfaat bagi keberlangsungan fungsi ekologis dan sebagai tempat rekreasi atau wisata bagi masyarakat. (DON)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *