Headline

BUMN Siapkan Rp 15,7 Miliar untuk Petani dan Pemilik Komoditas

0

Kerjha — Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus bergerak untuk menghadirkan manfaat bagi para petani dan pemilik komoditas. Hal ini, salah satunya, diwujudkan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam bentuk kemitraan berbasis resi gudang yang diinisiasi PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dan beberapa BUMN lain.

Melalui program ini petani dan pemilik komoditas bisa mendapatkan pembiayaan dengan jaminan resi gudang.

Sejak 2015 hingga 2021, total pembiayaan dari beberapa BUMN melalui program kemitraan ini mencapai Rp 15,7 miliar yang diberikan untuk 220 mitra. Sedangkan pada 2021, sampai dengan November, pembiayaan yang diberikan mencapai Rp 3,5 miliar kepada 65 mitra. Adapun komoditas yang masuk dalam program ini meliputi gabah, beras, dan rumput laut.

Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi menyatakan, hal ini merupakan bagian dari upaya sinergi antarBUMN untuk membantu pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya untuk para petani dan pemilik komoditas.

“Dengan adanya program ini, petani dan pemilik komoditas yang memasukkan komoditasnya di sistem resi gudang dapat memperoleh pembiayaan untuk kegiatan usahanya,” ujarnya, Selasa (23/11).

Program pembiayaan untuk petani dan pemilik komoditas dengan berbasis resi gudang ini telah mulai dijalankan KBI sejak 2015. Sampai dengan saat ini, beberapa BUMN telah mengikuti program yang diinisiasi oleh KBI ini, seperti PT Pembangunan Perumahan (Persero), PT Jakarta Industrian Estate Pulogadung (Persero), PT Reasuransi Indonesia Utama, PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), PT Jaminan Kredit Indonesia, Perum Perumnas, dan PT Asuransi Jasa Indonesia.

Adapun mekanisme program ini, petani dan pemilik komoditas terlebih dahulu harus memasukkan komoditas yang dimiliki ke sistem resi gudang. Selanjutnya dokumen resi gudang yang dimiliki akan menjadi jaminan untuk pembiayaan dari beberapa BUMN terlibat dalam program ini.

“Pembiayaan dalam ekosistem resi gudang terbuka bagi siapa saja, baik dari sektor perbankan, lembaga keuangan non bank, maupun korporasi lain termasuk BUMN lain dengan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Ke depan, kami yang juga berperan sebagai pusat registrasi resi gudang akan terus melakukan sosialisasi ke berbagai pihak, untuk dapat berperan dalam pembiayaan resi gudang. Beberapa BUMN telah menyampaikan minatnya untuk turut serta dalam program pembiayaan resi gudang ini,” tambahnya.

Terkait pembiayaan resi gudang, dalam dua tahun terakhir terdapat peningkatan yang signifikan. Dalam catatan KBI, sampai dengan Oktober 2021 total pembiayaan resi gudang mencapai Rp 227,8 miliar. Sedangkan pada 2020 total pembiayaan resi gudang mencapai Rp 93,6 miliar.

Pembiayaan dalam program kemitraan resi gudang ini merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial berbasis Creating Shared Value yang dijalankan KBI. Sebagai pusat registrasi resi gudang, KBI memiliki peran untuk meningkatkan pemanfaatan resi gudang, sedangkan dari sisi petani dan pemilik komoditas, akan mendapatkan pembiayaan untuk kelangsungan usahanya. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *