Headline

Cerita Menko Luhut Berkunjung ke Negeri Paman Sam

0

Kerjha ― Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah kembali ke Tanah Air usai melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS). Sebelum kembali mengemban tugas, kini ia tengah menjalani isolasi mandiri untuk beberapa hari ke depan.

Sembari mengisi waktu menjalani isolasi, melalui akun Facebooknya, Luhut menuliskan cerita saat mengunjungi Negeri Paman Sam tersebut.

“Saya tidak pernah membayangkan bahwa akan ada waktu suatu hari saya hampir selama enam jam berada di White House, dan bahkan berkesempatan untuk diterima di Oval Office,” kata Luhut mengawali kisahnya, Senin (23/11).

Didampingi Dubes Muhammad Luthfi, tujuan utama Luhut ke Amerika adalah menyampaikan apresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Presiden Trump yang telah memperpanjang GSP sehingga Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang mendapat peluang emas tersebut.

Luhut bilang, dengan negara manapun, selama bisa membantu kepentingan nasional, Indonesia akan selalu menjaga hubungan baik, begitu pula dengan Amerika Serikat.

Selama dua tahun terakhir, Luhut mengaku intens berkomunikasi dengan Jared Kushner, menantu Presiden Trump dan rekannya Adam Boehler, CEO IDFC. Mereka adalah tangan kanan Presiden Trump. Karena kedekatan itulah “Letter of Interest” investasi sebesar USD 2 miliar dari IDFC kepada SWF Indonesia ditandatangani pada 19 November lalu.

“Ini adalah oleh-oleh yang besar karena keberadaan Amerika Serikat sebagai negara industri maju akan berpengaruh penting bagi perkembangan SWF di Tanah Air,” tuturnya.

Selain pejabat Gedung Putih, Luhut dan rombongan juga bertemu dengan banyak investor. Umumnya mereka ingin mengetahui perkembangan Indonesia, terlebih Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, disahkan.

Kristalina Georgiva, Managing Director IMF turut memuji penanganan ekonomi di tengah pandemi yang dijalankan Indonesia. Pujian ini bukan tanpa sebab. Menurut Kristalina, Indonesia dinilai sangat baik mengelola kebijakan moneter dan fiskal di tengah pandemi. Bahkan Presiden World Bank mengucapkan terima kasih karena Indonesia telah berkontribusi dalam program Carbon Credit bagi Dunia―di mana negeri kita setidaknya memiliki 75 hingga 80 persen Carbon Credit Dunia.

Diungkapkan Luhut, berbagai respons baik yang terimanya selama berkunjung di sana tak lain karena buah dari budaya dan adat ketimuran serta visi Presiden Jokowi yang sangat dikagumi oleh pemimpin negara manapun.

Karena itulah, ia yakin Indonesia akan selalu menjadi mitra strategis bagi negara sahabat, tak terkecuali Amerika Serikat dalam ekonomi maupun geopolitik, siapapun pemimpinnya.

Ke depan Luhut berharap Indonesia akan terus menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintahan AS berikutnya, sehingga terbuka peluang kerja sama yang luas di berbagai bidang. “Tentunya dengan pembicaraan yang lebih intens dan strategis,” ujar menutup cerita. (NUR)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *