Headline

Ditinjau Jokowi, Lumbung Pangan di Sumba Tengah Akan Diperluas Hingga 10.000 Hektare

0

Kerjha — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan lumbung pangan yang tengah dikembangkan di Kabupaten Sumba Tengah, salah satunya, bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).

Untuk itu luas lumbung pangan atau food estate di Sumba Tengah akan ditingkatkan hingga mencapai 10.000 hektare.

“Di Kabupaten Sumba Tengah saat ini kita siapkan memang baru 5.000 hektare, di mana yang 3.000 (hektare) ditanam padi, kemudian yang 2.000 (hektare) ditanam jagung. Tapi ke depan akan diperluas lagi hingga 10.000 hektare,” ujar Jokowi usai meninjau area lumbung pangan di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, NTT.

Lumbung pangan, lanjut Jokowi, juga dikembangkan untuk mengerek indeks pertanaman di wilayah tadah hujan setempat atau di lahan kering. Biar makin produktif lahan ini akan difasilitasi dengan sumur bor, embung, dan mata air.

“Panen yang ada di Sumba Tengah ini setahun masih sekali, yaitu padi. Kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” kata Jokowi.

Jokowi mengakui, pengembangan lumbung pangan di Nusa Tenggara Timur masih menemui kendala utama, yakni ketersediaan sumber air yang dapat digunakan untuk mengairi persawahan. Oleh karena itu, pemerintah tengah membangun 200 sumur bor untuk pengairan sawah di lumbung pangan tersebut.

Jokowi menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk melihat potensi pembangunan waduk atau bendungan di wilayah tersebut yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan utama yang ditemui.

“Memang kuncinya ada di air. Oleh sebab itu, di sini tadi kita lihat sudah dibangun sumur bor yang masuk ke sawah. Beberapa embung juga sudah dibangun di sini. Tapi masih jauh dari cukup,” tuturnya.

Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga memberdayakan masyarakat setempat dalam pengembangan lumbung pangan melalui program padat karya pengolahan tanah dan pembersihan semak belukar untuk lahan seluas 3.650 hektare.

Ia juga memerintahkan Kementerian Pertanian untuk turut memberikan bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) yang sangat dibutuhkan oleh para petani setempat.

“Saya rasa kalau ini kita kerjakan saya meyakini food estate yang ada di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan NTT ini akan bisa terbangun sebuah ketahanan pangan yang baik untuk negara kita,” tandasnya. (MEY)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *