Headline

Duet Luhut-Erick Thohir Ajak Jepang Tingkatkan Investasi Lewat SWF

0

Kerjha ― Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir mengajak Jepang untuk meningkatkan investasi di Indonesia melalui pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Nusantara Investment Authority (NIA).

Bertemu Penasihat Perdana Menteri Jepang, Izumi Hiroto di Kantor Perdana Menteri Jepang, Kamis (3/11), Luhut dan Erick tampak didamping Duta Besar RI Heri Akhmadi. Sementara Izumi Hiroto didampingi Gubernur Japan Bank of International Cooperation (JBIC) Maeda Tadashi, dan Dubes Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji.

Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Jepang melalui JBIC berjanji untuk ikut berpartisipasi dalam SWF Indonesia.

“Tujuan saya dan Menteri Erick ke Tokyo adalah untuk mengundang Jepang meningkatkan investasi melalui lembaga SWF yang akan dibentuk berdasarkan amanat Undang-Undang Cipta Kerja. Nusantara Investment Authority (NIA) akan memberikan fleksibilitas bagi investor untuk menanamkan investasi dalam bentuk ekuitas atau aset dengan pengelolaan yang transparan dan profesional,” kata Menko Luhut.

Melalui SWF ini, ungkap Erick Thohir, diharapkan dapat menjadi partner bagi investor asing untuk berinvestasi di sektor-sektor yang atraktif dan prioritas di Indonesia, antara lain jalan tol, airport dan pelabuhan. “Kita ingin aset-aset yang dimiliki BUMN dapat dioptimalisasikan nilainya,” terang Erick.

Sementara Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi menyatakan, Jepang secara umum mendukung pembentukan SWF Indonesia. Beberapa kalangan bisnis Jepang juga telah menyatakan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan health tourism di Bali, manajemen operator pelabuhan serta peningkatan investasi di Kawasan Industri Batang.

Sebelum pertemuan dengan Penasihat PM Jepang, Menko Luhut dan Menteri Erick juga telah bertemu dengan Sekjen Partai Liberal Democratic Party (LDP) untuk Majelis Tinggi, Seko Hiroshige, yang juga Mantan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri  Jepang. Pertemuan ini dilakukan untuk membahas dukungan parlemen Jepang atas investasi pemerintah dan swasta Jepang di SWF Indonesia.

Selain itu, pada kesempatan terpisah Menko Luhut dan Menteri Erick juga telah melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah pimpinan kalangan bisnis Jepang, antara lain Mitsui & Co, Mitsubishi Corp, Sojitz, Nippon Steel dan Hanwa.

SWF Indonesia atau NIA yang akan mulai beroperasi awal 2021 ditargetkan akan menjadi salah satu kerangka pemulihan ekonomi Indonesia, di mana komponen pertumbuhan ekonomi tidak hanya dari permintaan domestik, melainkan juga dengan mendorong masuknya investasi. Pemerintah Indonesia telah siap menyuntikan modal awal Rp 75 triliun untuk pembentukan NIA ini.

Di Negeri Sakura, keduanya juga dijadwalkan bertemu Menteri Ekonomi Jepang, Gubernur JBIC, dan perwakilan sejumlah lembaga dana pensiun dan lembaga keuangan. (DON)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *