Berita

Dukung UMKM, PT KAI Hadirkan Angkutan Barang Terjangkau

0

Kerjha ― Mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menghadirkan layanan Rail Express serta program mitra binaan bagi UMKM. Langkah ini menjadi kontribusi nyata KAI, terutama untuk membantu UMKM dalam.menghadapi masa sulit pandemi Covid-19.

“KAI turut mendukung prioritas Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Menteri Erick Thohir, yakni meningkatkan nilai ekonomi dan mengatasi dampak sosial akibat pandemi,” ujar VP PR KAI Joni Martinus.

Melalui layanan Rail Express, PT KAI memberikan jasa angkutan retail station to station dan station to point di 60 stasiun dengan harga yang sangat terjangkau. Untuk rute Jakarta ke Bandung, misalnya, hanya dipatok Rp 600 per kg, Jakarta ke Surabaya cuma Rp 1.500 per kg dan Jakarta ke Malang hanya Rp 1.700 per kg. Tarif minimal yang dikenakan kepada pelanggan adalah 5 kg, adapun untuk angkutan motor dihitung berdasarkan kapasitas CC-nya.

Sampai dengan September, KAI telah mengangkut 3.462 ton bahan pangan yang terdiri dari bahan pokok, biji-bijian, buah, hewani, makanan olahan, rempah-rempah, sayur, susu, dan telur.

Menurut Joni, kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa Rail Express juga makin meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini dibuktikan dengan jumlah angkutan pangan pada September 2020 lalu yang mencapai 788 ton, naik 22 persen dibanding Agustus yang hanya 647 ton.

Selain bahan pangan, Rail Express juga melayani hampir semua jenis angkutan retail lainnya, seperti paket, motor, produk UMKM, e-commerce, dan lainnya. Sampai dengan September 2020, Rail Express telah melayani 95 ribu ton barang. Jumlah ini terus mengalami kenaikan, di mana pada periode September 2020, KAI telah melayani 11.792 ton barang retail, naik 8 persen dibanding Agustus 2020 sebesar 10.875 ton.

“Diharapkan dengan hadirnya layanan Rail Express, akan mendukung ketahanan pangan nasional, di mana KAI menyediakan layanan distribusi logistik menggunakan kereta api yang murah, cepat, dan aman,” ungkap Joni.

Sementara hingga September 2020, KAI telah menyalurkan bantuan kepada 2.438 UMKM mitra binaan yang tersebar di berbagai wilayah. UMKM tersebut meliputi tujuh sektor, yakni industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan jasa.

Pada 2020 ini, KAI juga memprogramkan dana untuk UMKM sebesar Rp 9,4 miliar, naik 8 persen dibandingkan 2019 sebesar Rp 8,7 miliar.

Selain memberikan pembiayaan modal usaha, PT KAI juga melakukan pembinaan dan pelatihan yang meliputi proses produksi, pengemasan produk, pemasaran, dan sebagainya.

Di masa pandemi Covid-19, KAI turut melibatkan UMKM mitra binaan dengan memesan masker dan baju APD cover all dari Bandung dan Yogyakarta. Masker dan APD tersebut kemudian diserahkan kepada pihak terkait untuk didistribusikan kepada masyarakat dan sejumlah rumah sakit yang membutuhkan.

Di sektor makanan, seluruh mitra binaan KAI didorong untuk menjual secara online hasil produksinya untuk menyesuaikan dengan kondisi pada masa pandemi Covid-19. “Harapannya UMKM yang dibina KAI bisa semakin berkembang usahanya. Dengan berputarnya roda ekonomi di sektor UMKM, maka juga dapat mendukung pemulihan peroknomian nasional,” ujar Joni.

Peran KAI dalam pengembangan UMKM juga dibuktikan dengan diraihnya penghargaan kategori Pemberdayaan Ekonomi Komunitas dalam ajang Nusantara CSR Awards 2020, yang diselenggarakan The La Tofi School of CSR, Kamis (22/10) lalu.

Pada ajang tersebut, KAI juga mendapat empat penghargaan pada kategori lainnya yaitu Kategori Peningkatan Mutu Kesehatan untuk program Rail Clinic atau klinik di atas kereta, Kategori Peningkatan Mutu Pendidikan untuk program mewujudkan impian generasi anak bangsa di masa pandemi, Kategori Bantuan Kesehatan dan Ekonomi untuk Penanganan Darurat Covid-19, serta Kategori Pemimpin Penginspirasi Praktik CSR yakni Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *