Berita

Dukung Vaksinasi Covid-19, RNI Genjot Produksi 100 Juta Jarum Suntik

0

Kerjha ― PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menargetkan produksi alat suntik sekali pakai (ASSP) 80 hingga 100 juta unit untuk memenuhi memenuhi kebutuhan vaksinasi Covid-19.

Selama masa vaksinasi Covid-19, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), melalui anak usahanya PT Mitra Rajawali Banjaran telah mencetak produksi 37 juta alat suntik, sampai dengan April 2021.

RNI sendiri mencatat produksi jarum suntik pada 2020 mengalami peningkatan dari 2019, dengan produksi pada 2020 sebanyak 36.775.000 unit dibandingkan 23.647.000 unit pada 2019.

Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, sebagai upaya mendukung pemerintah dalam program vaksinasi Covid-19, RNI telah mempersiapkan pengadaan jarum suntik sejak 2020 lalu. Menurutnya, hingga saat ini terdapat peningkatan signifikan permintaan produksi jarum suntik hingga mencapai 36,7 juta unit pada 2020, ditambah produksi sampai dengan April 2021 tercatat berkisar 665.000 unit.

“Tahun lalu permintaan produksi jarum suntik meningkat hingga 55 persen dari realisasi tahun sebelumnya yakni dari 23.647 unit meningkat menjadi 36.775 unit,” kata Arief melalui siaran pers, Minggu (16/5).

Berdasarkan laman resmi Satgas Covid-19, per 15 Mei 2021, data vaksinasi pertama di Indonesia telah mencapai 13,7 juta orang, sedangkan jumlah vaksinasi kedua berkisar 8,9 juta orang.

Sesuai dashboard resmi Kementerian kesehatan RI, sasaran jumlah vaksin pertama dan kedua ditargetkan mencapai 40,3 juta orang meliputi tenaga kesehatan, lanjut usia dan petugas publik.

Selain terus menyiapkan pengadaan vaksin Covid-19 dalam negeri, pemerintah juga menyiapkan ketersediaan jarum suntik.

Untuk mengakomodir kebutuhan vaksin dengan jumlah target tersebut, RNI melalui anak usahanya mampu memenuhi pengadaan jarum suntik sehingga diharapkan tidak ada krisis jarum suntik dalam pemenuhan vaksin secara nasional.

“Kami sediakan jarum suntik dalam negeri produksi pabrik kami di Bandung mengingat kebutuhan vaksin Covid terus meningkat,” ujarnya.

Direktur Komersial PT RNI Frans Marganda Tambunan menambahkan, pendistribusian segmen usaha alat kesehatan seperti jarum suntik didistribusikan melalui anak usaha perusahaan lainnya di bidang distribusi dan perdagangan.

“Segmen alat kesehatan juga kami terapkan integrasi hulu ke hilir, pendistribusiannya melalui anak usaha RNI Group PT Rajawali Nusindo,” kata Frans.

Frans melanjutkan sistem integrasi komersial ke depan tidak tertutup kemungkinan akan meluaskan sinergi dengan BUMN lainnya.

Untuk diketahui, alat suntik sekali pakai atau autodisable syringe yang diproduksi RNI melalui anak usaha PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) telah memiliki standar kualifikasi Perfomance, Quality and Safety (PQS) dari World Health Organization atau WHO. Kualitas produk alat kesehatan RNI Group ini telah diuji oleh laboratorium independen. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *