Headline

Ekspor RI Naik 21,64 Persen pada Triwulan III-2022

0

Kerjha ― Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan, pertumbuhan ekspor terus menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia yang tumbuh positif 5,72 persen pada triwulan III-2022.

Pada periode ini, pertumbuhan ekonomi didukung ekspor barang dan jasa yang naik 21,64 persen secara tahunan atsu year-on-year (YoY) dengan kontribusi mencapai 26,23 persen, meningkat dari kontribusi pada triwulan II dengan persentase sebesar 24,74 persen.

“Kinerja ekonomi Indonesia terus membaik selama 2022. Pada triwulan III-2022, ekonomi Indonesia tumbuh positif lebih tinggi dari capaian triwulan I sebesar 5,02 persen dan triwulan II yang tumbuh 5,45 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini juga didukung peningkatan kinerja ekspor nasional,” ujar Zulkifli Hasan melalui keterangan tertulis dikutip Kamis (10/11).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan sebesar 21,64 persen, tertinggi kedua setelah impor barang dan jasa yang tumbuh 22,98 persen. Peningkatan kinerja ekspor tahun ini dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya fenomena peningkatan harga komoditas ekspor dunia (supercycle commodity). Selain itu, perbaikan kinerja industri dalam negeri yang tercermin dari perbaikan angka Purchasing Manager Index (PMI) industri manufaktur Indonesia juga turut mendorong ekspor manufaktur Indonesia hingga triwulan III-2022 dengan kontribusi mencapai 46,21 persen terhadap total ekspor Indonesia.

“Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada 2022 antara lain batu bara, kelapa sawit, nikel, dan kopi. Sementara untuk angka PMI manufaktur Indonesia tercatat selalu berada di atas 50, bahkan pada September mencapai angka tertinggi sepanjang 2022, yakni sebesar 53,7,” jelas Zulkifli Hasan.

Menurut dia, nilai ekspor Indonesia pada triwulan III merupakan nilai ekspor triwulanan tertinggi selama dua tahun terakhir. Pada triwulan III-2022, total ekspor Indonesia mencapai USD 78,20 miliar, mengalami peningkatan 27,30 persen secara tahunan. Kinerja ini ditopang oleh ekspor nonmigas yang mencapai USD 73,84 miliar dengan pertumbuhan 26,28 persen.

“Produk utama ekspor nonmigas Indonesia pada triwulan III-2022 adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), besi dan baja (HS 72), mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), serta kendaraan dan bagiannya (HS 87). Khusus untuk batu bara (HS 27), pada triwulan III tercatat meningkat pesat dari USD 8,84 miliar pada triwulan III-2021 menjadi USD 15,72 miliar di triwulan III-2022,” terang Zulkifli.

Dari sisi tujuan, lanjutnya, kinerja ekspor nonmigas Indonesia juga mencatatkan kinerja positif terhadap negara mitra dagang utama. Tiongkok masih menempati posisi pertama sebagai negara mitra dagang Indonesia dengan nilai ekspor sebesar USD 17,34 miliar pada triwulan III-2022. Nilai ekspor ini berkontribusi sebesar 23,49 persen dari ekspor nonmigas Indonesia pada triwulan III-2022 dan mengalami peningkatan 29,70 persen.

“Selain Tiongkok, ekspor ke India juga tumbuh pesat pada triwulan III dengan membukukan nilai sebesar USD 6,48 miliar atau tumbuh 61,18 persen,” terangnya.

Meski kinerja ekspor Indonesia menunjukkan kinerja yang baik, namun Kementerian Perdagangan tetap mewaspadai perlambatan ekonomi yang sudah terjadi di beberapa negara mitra dagang Indonesia, seperti Arab Saudi, Singapura, Hongkong, dan Uni Eropa.

“Dalam memitigasi risiko perlambatan tersebut, Kementerian Perdagangan melakukan sejumlah langkah strategis, di antaranya peningkatan akses pasar ekspor ke pasar nontradisional, khususnya di kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah baik melalui promosi, misi dagang, maupun perjanjian kerja sama,” tutur Zulkifli Hasan. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *