Kerjha — Calon presiden Ganjar Pranowo menegaskan pentingnya perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Perlindungan terhadap para WNI ini pun menjadi salah satu prioritas politik luar negeri calon presiden nomor urut tiga tersebut.
Dalam Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri di Kantor CSIS beberapa waktu lalu, Ganjar menyebutkan ada tiga upaya yang akan dilakukan untuk melindungi WNI di luar negeri.
Pertama, Ganjar memprioritaskan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia. Ini menjadi isu mendesak mengingat data Kementerian Luar Negeri hingga Juni 2023 mencatat adanya 18.820 kasus pekerja migran Indonesia yang tidak terdokumentasi.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menduga, maraknya kasus ini terkait dengan tindak perdagangan orang atau human trafficking. Menurutnya, informasi ini didapatkan dari pejabat tinggi di Kementerian di beberapa negara, seperti Kamboja dan Somalia.
“Ternyata ada semacam trafficking di luar sana,” kata Ganjar dikutip dari laman ganjarmahfud03.id.
Ia menyatakan komitmennya untuk mengatasi masalah ini dengan mendorong diplomat di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara-negara terkait, untuk lebih responsif dan aktif dalam menerima laporan terkait pekerja migran Indonesia.
Tujuannya untuk memastikan penanganan cepat atas kasus-kasus yang muncul, terutama dalam konteks kekerasan fisik, penyanderaan, dan perdagangan manusia. Ganjar mengakui perlunya kerja sama internasional dalam melindungi pekerja migran Indonesia.
“Jika ada sesuatu (di luar negeri) bisa cepat ditangani. Dan ternyata ini masalah besar, ada kekerasan fisik, penyanderaan, human trafficking sehingga butuh kerja sama internasional untuk perlindungan pekerja migran kita,” imbuh Ganjar.
Kedua, masalah diaspora Indonesia. Dia mencatat bahwa ada peluang besar bagi sekitar 60 persen diaspora Indonesia untuk kembali ke Tanah Air. Sayangnya, peluang ini seringkali terhambat oleh keterbatasan peluang karier di dalam negeri.
Ganjar melihat, salah satu solusi adalah dengan melibatkan diaspora Indonesia dalam riset dan inovasi untuk mendukung perkembangan industri nasional. Dia menggambarkan mereka sebagai sumber daya berharga yang ingin berkontribusi dan memajukan berbagai bidang di Indonesia.
Ketiga, Ganjar menekankan perlunya memenuhi target Indonesia agar lebih banyak negara memberikan akses bebas visa bagi pemegang paspor Indonesia. Saat ini, pemerintah telah menetapkan 74 negara sebagai tujuan bebas visa untuk WNI. Ia ingin meningkatkan angka tersebut hingga mencapai 120 negara.
Menurutnya, hal ini memudahkan perjalanan dan hubungan internasional antara Indonesia dan negara-negara lain.
“Target Indonesia bebas visa ini saya kira menjadi catatan penting agar di antara beberapa negara bisa lebih mudah,” tambahnya.
Prioritas ini sebenarnya sudah tertulis dalam proposal visi misi yang berfokus pada peran Indonesia dalam lingkup internasional yang bertajuk Menuju Indonesia Unggul.
Ganjar Pranowo dalam kebijakan untuk perlindungan WNI yang tertulis dalam dokumen tersebut menekankan pentingnya memperkuat diplomasi dan kedutaan besar sebagai sarana utama dalam memajukan ekspor, perlindungan pekerja migran, dan pelayanan WNI di luar negeri yang responsif. (*)
Comments