Headline

Gaungkan Reformasi, Jokowi: PBB Bukan Sekadar Gedung di New York

0

Kerjha ― Berpidato pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara virtual hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sikap tegas Indonesia atas berbagai isu. Selain menyerukan persatuan yang kuat antarnegara untuk menghadapi pandemi global Covid-19 serta mendukung Palestina, Jokowi juga menegaskan perlunya reformasi di tubuh PBB.

Mencermati perkembangan situasi dunia saat ini, setidaknya terdapat tiga hal yang disampaikan Jokowi untuk menguatkan kembali lembaga ini.

“Pertama, PBB harus senantiasa berbenah diri melakukan reformasi, revitalisasi, dan efisiensi. PBB harus dapat membuktikan bahwa multilateralism delivers, termasuk pada saat terjadinya krisis,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, PBB juga harus lebih responsif dan efektif dalam menyelesaikan berbagai tantangan global. Dalam hal ini, Jokowi turut mengajak negara-negara di dunia untuk terus memperkuat PBB agar tetap relevan dan semakin kontributif sejalan dengan tantangan zaman.

“PBB bukanlah sekadar sebuah gedung di kota New York, tetapi sebuah cita-cita dan komitmen bersama seluruh bangsa untuk mencapai perdamaian dunia dan kesejahteraan bagi generasi penerus. Indonesia memiliki keyakinan yang tidak tergoyahkan terhadap PBB dan multilateralisme karena multilateralisme adalah satu-satunya jalan yang dapat memberikan kesetaraan,” ungkapnya.

Kedua, Jokowi mengingatkan agar collective global leadership harus diperkuat. Kendati dalam hubungan antarnegara dan hubungan internasional, setiap negara selalu memperjuangkan kepentingan nasionalnya, namun disebutkan Jokowi, semua memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi, menjadi bagian dari solusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan dunia.

“Di sinilah dituntut peran PBB untuk memperkokoh collective global leadership. Dunia membutuhkan spirit kolaborasi dan kepemimpinan global yang lebih kuat untuk mewujudkan dunia yang lebih baik,” tegasnya.

Ketiga, Jokowi menyoroti tentang pentingnya kerja sama dalam penanganan Covid-19 yang harus diperkuat, baik dari sisi kesehatan maupun dampak sosial ekonominya.

Dikatakannya, vaksin akan menjadi game changer dalam perang melawan pandemi. Karena itulah, semua begara harus bekerja sama untuk memastikan bisa mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau.

Sedangkan untuk jangka panjang, tata kelola ketahanan kesehatan dunia juga harus lebih diperkuat. Terlebih lagi, tatanan kesehatan dunia yang berbasis pada ketahanan kesehatan nasional akan menjadi penentu masa depan dunia.

Adapun dari sisi ekonomi, reaktivasi kegiatan ekonomi secara bertahap harus mulai dilakukan dengan melakukan koreksi terhadap kelemahan-kelemahan global supply chain saat ini.

“Aktivasi ekonomi harus memprioritaskan kesehatan warga dunia. Dunia yang sehat, dunia yang produktif, harus menjadi prioritas kita. Semua itu dapat tercapai jika semua bekerja sama, bekerja sama, dan bekerja sama,” ujar Jokowi. (NUR)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *