Berita

Hijaukan Stasiun, KAI Tanam 15 Ribu Pohon

0

Kerjha ― PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menjalankan program Penghijauan di area pelayanan dan perkantoran. Di tahun ini, KAI telah melakukan penanaman 15.072 pohon pada wilayah stasiun dan perkantoran di area kerja KAI yakni di Jawa dan Sumatera, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota-kota lainnya. Pepohonan yang ditanam di antaranya trembesi, tabebuya, pule, miana, pucuk merah, brokoli kuning, buah-buahan, dan lainnya.

“KAI berupaya untuk dapat terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kereta api yang berada di stasiun, salah satunya dengan menerapkan konsep stasiun hijau dan ramah lingkungan,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus di Jakarta, Senin (27/12).

Joni mengatakan, penanaman pohon di stasiun merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk mendukung kelestarian lingkungan. Stasiun yang asri dan dipenuhi tanaman akan memberikan nuansa sejuk, menyegarkan tubuh, serta menenangkan pikiran para pelanggan.

“Misalnya di Stasiun Gambir yang kini telah tersedia taman dilengkapi dengan kolam yang terletak di hall stasiun. Taman tersebut sudah dapat dimanfaatkan pelanggan untuk menunggu keberangkatan kereta api sambil menikmati suasana ruang tunggu yang asri,” kata Joni.

Upaya preservasi lingkungan KAI lakukan dengan serius mulai dari penanaman hingga pemeliharaan. Pada musim kemarau dan waktu-waktu tertentu, dilakukan penyiraman untuk memastikan tanaman tidak kekurangan air. Begitu pula dengan media dan pupuk yang secara berkala diganti untuk memastikan tercukupinya nutrisi tanaman.

Di samping penghijauan di area stasiun dan perkantoran, KAI juga telah memberikan bantuan penanaman pohon untuk masyarakat. Pada 2021 ini, KAI telah memberikan bantuan berupa 13.050 batang pohon senilai Rp 245.500.000.

“KAI terus menggencarkan penghijauan baik di area stasiun, perkantoran, atau di wilayah lainnya sebagai dukungan dari gerakan BUMN Hijaukan Indonesia serta bentuk kecintaan KAI terhadap bumi yang kita tinggali,” kata Joni.

Program berupa penghijauan ini akan dilanjutkan dengan jumlah pohon yang semakin banyak dan variatif pada 2022 mendatang. Hal ini sebagai wujud keselarasan pembangunan infrastruktur yang tetap mendukung pelestarian, konservasi, dan menjaga ekosistem lingkungan setempat.

“Penanaman pohon secara nasional ini diharapkan juga dapat menjadikan udara lebih baik dan bersih, mengurangi dampak dari pemanasan global, menyerap berbagai polusi udara, membantu pencapaian target emisi nol pada tahun 2060, serta menjawab isu dekarbonisasi,” tutur Joni. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *