Headline

Hingga Agustus, Transaksi BUMN dengan UMKM Capai Rp 10,9 Triliun

0

Kerjha ― Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, BUMN akan terus mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia. Dukungan tersebut, salah satunya, ditunjukkan melalui belanja BUMN kepada UMKM yang sampai dengan 31 Agustus 2021, tercatat mencapai Rp 10,9 triliun yang terdiri dari 142 ribu transaksi dengan melibatkan 10.100 UMKM.

“Hal ini menunjukkan kuatnya kolaborasi yang dibangun antara BUMN dengan UMKM,” kata Erick Thohir dalam pembukaan Pasar Digital (PaDi) UMKM Indonesia Virtual Expo Batch 2, Senin (6/9) lalu.

Untuk diketahui, menindaklanjuti suksesnya penyelenggaraan PaDi UMKM Virtual Expo 2021 Batch 1 pada 15-22 Februari 2021, Kementerian BUMN dengan dukungan BUMN kembali menggelar kegiatan serupa. PaDi UMKM Virtual Expo 2021 Batch 2 resmi dibuka 6 September hingga 20 September 2021.

Erick Thohir mengatakan, pada Batch 2 ini terdapat 295 UMKM yang akan terlibat di PaDi UMKM. Sektor usaha tersebut berada di bawah binaan mitra pengampu non BUMN yang meliputi Kemenkop UKM, HIPMI, IWAPI, Muhammadiyah, NU, Dekranas, dan Bhayangkari.

Erick pun memberikan apresiasi kepada seluruh tim, mulai dari BUMN, mitra pengampu UMKM, serta para UMKM yang telah membangun dan mengembangkan bersama platform PaDi UMKM secara kontinyu, sehingga mendapat respons positif dari berbagai stakeholder.

“Saya berterima kasih dan menyampaikan apresiasi atas semakin banyaknya UMKM yang bergabung dalam Virtual Expo PaDi UMKM. Jika pada Batch 1 Februari lalu Virtual Expo diikuti oleh 244 UMKM binaan mitra pengampu, maka pada Batch 2 terjadi peningkatan hingga mencapai 295 UMKM binaan mitra pengampu,” ujar Erick.

Erick menambahkan, dengan bergabung ke Virtual Expo PaDi UMKM, maka pelaku sektor usaha ini akan menjadi bagian penting dari keluarga besar PaDi UMKM yang menaungi 10.100 UMKM. BUMN, lanjut Erick, akan berusaha agar UMKM mendapatkan kemudahan pembiayaan, kepastian pembayaran, akses pasar, dan pembinaan yang berkelanjutan. Selain itu, ia meyakini kolaborasi BUMN dengan UMKM akan menjadikan pelaku sektor usaha ini naik kelas dan lebih sejahtera.

Tak hanya itu, program ini juga diharapkan Erick menjadi pintu bagi BUMN untuk mengenal variasi produk UMKM dan mitra pengampu, sekaligus membuka peluang untuk mendapatkan harga yang baik dengan kualitas produk yang bersaing.

“Ujung dari upaya ini adalah terciptanya kolaborasi dan transaksi belanja BUMN dengan UMKM dari mitra pengampu secara bersama-sama dan berkelanjutan. Bermitra dengan UMKM juga akan meningkatkan penggunaan TKDN yang sudah ditekankan oleh pemerintah, tentunya sesuai dengan standar dan kualitas yang telah ditetapkan,” tandasnya.

Ketua Pelaksana kegiatan PaDi UMKM Virtual Expo 2021 Loto Srinaita Ginting mengatakan, terdapat beberapa perbedaan antara Batch 1 dan Batch 2, di antaranya dari sisi durasi penyelenggaraan yang lebih panjang dari 8 hari menjadi 15 hari. Berbagai penyesuaian juga telah dilakukan dalam acara ini, termasuk penataan hall di mana sebelumnya dibagi berdasarkan mitra pengampu UMKM, namun kali ini berdasarkan kategori produk.

“Selain waktu penyelenggaraan yang lebih panjang, pengunjung potensial yang lebih banyak yaitu mencapai lebih dari 5.000 buyer grup BUMN dari 58 BUMN dan akan ditambah pegawai Kementerian BUMN dan karyawan BUMN. Selain itu, berbagai penyesuaian juga telah dilakukan, termasuk penataan hall berdasarkan kategori produk, sehingga akan lebih memudahkan pengunjung dalam melihat dan mengomparasi produk-produk yang ada,” ujar Loto.

Semangat dan tujuan pelaksanaan PaDi UMKM Virtual Expo 2021 adalah sebagai sarana untuk lebih mengenal ragam produk yang dihadirkan oleh UMKM. Pameran virtual ini diharapkan dapat menjadi alternatif atau referensi bagi BUMN dalam melakukan belanja kepada UMKM, dibandingkan saat BUMN berbelanja pada vendor atau mitra UMKM eksisting.

“Untuk melengkapi penyelenggaraan PaDi UMKM Virtual Expo 2021 Batch 2, juga akan diselenggarakan webinar sebanyak 20 agenda yang akan diisi oleh BUMN, mitra pengampu UMKM, serta beberapa pihak eksternal lainnya seperti Ditjen Pajak, Kementerian Investasi/BKPM, Kementerian Koperasi & UKM, serta layanan hukum online,” lanjutnya.

Dengan demikian diharapkan penyelenggaraan ini makin membawa manfaat yang lebih komprehensif. Tidak hanya memberi peluang peningkatan perolehan transaksi, namun juga memperoleh pemahaman dan edukasi seputar program, kebijakan, layanan, atau pembiayaan khususnya yang berkenaan dengan UMKM.

Acara yang secara teknis didukung oleh BNI, BTN, dan Bank Mandiri ini, juga menghadirkan beberapa fitur baru layanan di PaDi UMKM. Terdapat empat fitur layanan baru:

Pertama, e-tender PaDi UMKM yang memungkinkan BUMN membuat proses pengadaan tidak langsung (lelang terbatas, terbuka, penunjukan langsung) hingga penunjukan pemenang di platform PaDi UMKM.

Kedua, fitur mobile PaDi UMKM untuk buyer, sehingga akan lebih memudahkan dalam mengakses PaDi UMKM.

Ketiga, PaDi UMKM marketplace atau retail yang menyediakan layanan bagi individual untuk bertransaksi di PaDi UMKM, yang dimulai dari pegawai Kementerian BUMN maupun karyawan BUMN.

Keempat, layanan hukum online yang dapat membantu UMKM dalam proses perizinan usaha ataupun konsultasi hukum lainnya.

“PaDi juga meluncurkan layanan-layanan terbaru sebagai komitmen peningkatan layanan dari BUMN kepada UMKM. Tuntutan memasuki dunia digital untuk memasarkan produk akan mendorong UMKM untuk terus bertransformasi dan beradaptasi sehingga terbentuk kemandirian yang terus menguat. Tentu BUMN akan bersama, setia mendampingi UMKM agar siap menghadapi perubahan situasi dan kebiasaan baru yang tumbuh di masyarakat,” terang Erick Thohir. (ZUL)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *