Headline

Indonesia Punya Pusat Kendali Kereta di Purwokerto

0

Kerjha ― Pusat kendali perkeretaapian terpusat atau centralized trafic control (CTC) Purwokerto yang dibangun Kementerian Perhubungan akan segera beroperasi. Hal ini dipastikan setelah uji coba sistem di empat stasiun di Lintas Purwokerto-Randegan dan enam stasiun di Lintas Kemranjen-Karang Anyar tersebut berjalan dengan baik.

Pengoperasian pusat kendali kereta di Purwokerto ini akan menyusul sistem serupa yang diteraokan di Stasiun Manggarai, Jakarta.

CTC Purwokerto dibangun untuk menjamin keselamatan dan efisiensi pengoperasian kereta yang dilakukan PT KAI dalam mengatur perjalanan kereta yang sejak dulu pada setiap stasiun dikendalikan oleh satu operator.

Kini, kendali stasiun akan dilakukan secara remote di CTC. Satu operator di CTC akan dapat mengendalikan beberapa stasiun secara langsung.

Direktur Strategi Bisnis & Portofolio PT Len Industri (Persero) Linus Andor Mulana Sijabat menjelaskan, pembangunan CTC didanai oleh negara melalui DJKA dan akan dijadikan prototype uji pengendalian secara remote.

“CTC yang biasanya lumrah digunakan untuk kereta urban seperti MRT dan LRT, kini bisa diterapkan pada kereta konvensional antar kota atau mainline,” ungkap Linus, belum lama ini.

Peresmian CTC Purwokerto direncakan dalam waktu dekat oleh PT KAI secara simbolis dengan penarikan operator (PPKA) di beberapa stasiun yang sudah dilayani CTC. Menyusul berikutnya akan segera diresmikan CTC Daop 6 Yogyakarta yang akan meremote seluruh operasional kereta di wilayah Yogyakarta.

Direktur Keselamatan Perkeretaapian, Edi Nur Salam telah memantau langsung uji coba pengoperasian tersebut di Stasiun Purwokerto, tepatnya di CTC DAOP 5 Purwokerto. Ia mengatakan, tuntutan teknologi membuat CTC Purwokerto sangat dibutuhkan dalam menjamin keselamatan serta efisiensi, baik pada transportasi urban maupun lintas mainline (antar kota). Saat ini seluruh SDM sedang dalam tahap sertifikasi melalui Dirjen Keselamatan Perkeretaapian, dengan harapan akan lebih andal dalam pengoperasian peralatan CTC.

“Teknologi yang tertanam pada CTC tersebut menggunakan user interface operator persinyalan yang dikembangkan PT Len Industri dan diimplementasikan pada CTC oleh anak perusahaannya, PT Len Railway Systems (LRS),” imbuhnya

Dari sisi keselamatan, teknologi aplikasi tersebut dapat menyimpan dan mengolah data dari semua data interlocking yang digunakan di Indonesia, sehingga memudahkan operator dalam pengendalian sistem secara keseluruhan.

Seluruh kegiatan operasi ini terekam dalam data logger, baik dalam penggunaan mode lokal di tiap stasiun maupun mode terpusat di CTC atau pusat kendali.

PT Len Industri (Persero) adalah BUMN yang sudah berpengalaman puluhan tahun di bidang persinyalan kereta. Sedangkan PT LRS adalah anak perusahaannya yang khusus menangani sistem perkeretaapian. Didirikan sejak 2012, LRS kini menjadi market leader E & M (elektronik & mekanik) perkeretaapian di Indonesia, termasuk produk, engineering dan servis. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *