Headline

Ini Rincian Realisasi Program Perlindungan Sosial

0

Kerjha ― Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan pemerintah terus bekerja keras untuk menjaga dan memulihkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah program dengan alokasi dana sebesar Rp 203,9 triliun pun digelontorkan untuk memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi.

Program tersebut antara lain terealisasi dalam Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Nontunai, Sembako, Bantuan Sosial Tunai, Kartu Prakerja, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa, Bantuan Presiden Produktif, Subsidi Gaji, hingga diskon tarif listrik.

“Program ini untuk meringankan beban ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19. Alhamdulillah, pelaksanaan program perlindungan sosial telah berjalan dengan baik,” ujar Jokowi saat memberikan keterangan tentang perkembangan realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/9).

Lantas apa saja program-program perlindungan sosial yang telah dijalankan? Berikut adalah rincian realisasinya hingga 23 September 2020:

1. Program Keluarga Harapan, telah tersalurkan Rp 29,138 triliun kepada 10 juta penerima manfaat.

2. Program Sembako, telah tersalurkan Rp 30,978 triliun kepada 19,41 juta penerima manfaat.

3. Program Sembako Jabodetabek, telah tersalurkan Rp 4,407 triliun kepada 1,9 juta penerima manfaat.

4. Program Bansos Tunai Non-Jabodetabek, telah tersalurkan Rp 24,787 triliun kepada 9,18 juta penerima manfaat.

5. Program Kartu Pra Kerja, telah tersalurkan Rp 16,617 triliun kepada 4,86 juta penerima manfaat.

6. Program BLT Dana Desa, telah tersalurkan Rp 11,73 triliun kepada 7,55 juta penerima manfaat.

7. Program Banpres Produktif dan Banpres Modal Kerja Rp 14,183 triliun, sudah diterimakan kepada 5,9 juta penerima manfaat.

8. Program Subsidi Gaji, telah tersalurkan Rp 10,8 triliun kepada 9 juta penerima manfaat.

9. Program Diskon Listrik, telah tersalurkan Rp 3,455 triliun kepada 31,4 juta penerima manfaat.

Dikatakan Jokowi, realisasi program PEN untuk klaster perlindungan sosial ini selain bisa mengurangi beban masyarakat, juga untuk memacu peningkatan produktivitas masyarakat. Ia pun kembali mengingatkan bahwa penanganan masalah kesehatan, terutama pencegahan penularan, adalah yang paling utama.

“Saya minta kepada semua pihak untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan, agar penularan bisa ditekan, dan kehidupan masyarakat bisa berjalan normal kembali,” tuturnya. (DON)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *