Headline

Istiqlal, Masjid Terbesar di Asia Tenggara Karya Arsitek Frederich Silaban

0

Kerjha ― Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan renovasi Masjid Istiqlal,Jakarta Kamis (7/1). Renovasi besar ini merupakan yang pertama kali setelah dibangun pada 1961.

Bagaimana sejarah pendirian masjid terbesar se-Asia Tenggara ini?

Pembangunan Masjid Istiqlal dimulai di era Presiden Soekarno. Dinamakan “Istiqlal” yang dalam bahasa Arab berarti “Merdeka”. Awalnya, pada 7 Desember 1954, dibentuk Pengurus Harian Yayasan Masjid Istiqlal dengan Ketua Umum H Anwar Tjokroaminoto. Pembentukan yayasan merupakan kesepakatan kurang lebih 200 ulama dan tokoh Islam dari seluruh Jakarta.

Rencana pembangunan pun semakin matang dengan diadakan sayembara desain Masjid Istiqlal yang diadakan pada 1955. Proses sayembara diketuai Mr. Assaat, seorang yang pernah menjabat Presiden Negara Bagian RI saat Ibu Kota berkedudukan di Yogyakarta dan ketua panitia pembangunan Masjid Syuhada di Jakarta.

Dewan juri sayembara rancang bangun Masjid Istiqlal terdiri dari para arsitek dan ulama terkenal, diketuai oleh Presiden Soekarno dengan anggotanya Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo, Ir. Djoeanda Kartawidjaja, Ir. Suwardi, Ir. R. Ukar Bratakusumah, Rd. Soeratmoko, H. Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), H. Aboebakar Atjeh, dan Oemar Husein Amin.

Pengumuman sayembara disebarluaskan melalui surat kabar pada 22 Februari 1955 dengan judul “Sayembara Rencana Gambar Masjid Istiqlal”.

Desain Frederich Silaban, seorang arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung terpilih sebagai pemenang dengan menyisihkan karya 27 peserta lainnya.

Meski telah dinyatakan menang, karya Frederich tak langsung direalisasikan. Presiden Soekarno, sebagai ketua dewan juri, meminta Frederich untuk menyempurnakan desainnya.

Pemancangan batu pertama baru Masjid Istiqlal, yang berdiri di bekas Taman Wilhelmina, timur laut lapangan Medan Merdeka, dilakukan Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961.

Masjid ini dibangun sebagai ungkapan dan wujud dari rasa syukur bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam, atas berkat dan rahmat Allah yang telah menganugerahkan kemerdekaan, terbebas dari cengkraman penjajah. Karena itulah masjid ini dinamakan “Istiqlal” yang dalam bahasa Arab berarti “Merdeka”.

Lokasi Masjid berdekatan dengan Gereja Katedral Jakarta. Pemilihan lokasi ini merupakan usulan dari Soekarno untuk melambangkan semangat persaudaraan, persatuan dan toleransi beragama sesuai Pancasila.

Proses pembangunan ini memakan waktu selama 17 tahun. Salah satu alasannya adalah adalah tragedi politik 1965 dan terjadi suksesi kepemimpinan di Indonesia. Pada 22 Februari 1978 Masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto.

Bangunan utama Masjid Istiqlal terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar dengan gaya arsitektur modern. Bagian dinding dan lantai dilapisi marmer dan dihiasi ornamen geometrik dari bahan baja antikarat. Terdapat satu kubah besar dengan diameter 45 meter yang ditopang 12 tiang penyangga. Istiqlal juga dilengkapi dengan satu menara tunggal setinggi 96,66 meter di sudut selatan selasar masjid.

Selain tempat beribadah umat muslim, Masjid Istiqlal juga difungsikan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum.

Pada era Presiden Jokowi, dilakukan renovasi besar-besaran. Misalnya bagian mihrab dibuat lebih megah, tempat wudu, dan area parkir bawah tanah. Ada pula juga penerapan pencahayaan digital, penggunaan panel surya untuk menghemat listrik, dan beberapa hal yang lainnya.

Kini Masjid Istiqlal yang menjadi kebanggaan Indonesia telah berdiri semakin megah dan dapat menampung 200 ribu orang jamaah. (AJI)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *