Berita

ITDC Kembangkan Potensi Pertanian Desa Penyangga The Mandalika

0

Kerjha ― PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) The Mandalika, Lombok, NTB, aktif mendukung pengembangan potensi pertanian di desa sekitar kawasan. Langkah ini dilakukan sebagai salah satu implementasi fungsi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ITDC sebagai perusahaan BUMN.

Program dukungan tersebut, di antaranya diwujudkan dengan menggelar program Integrated Farming System di Dusun Belar, Desa Sukadana, Lombok Tengah. Pelatihan pengembangan potensi pertanian ini telah dilakukan sejak Oktober 2022, bekerja sama dengan Tim Pusat Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata (P3TA) Universitas Mataram.

Masih terus berlanjut hingga saat ini, pada pada 7 Januari lalu, para petani yang mengikuti program ini mendapatkan monitoring dan pembinaan dalam pengolahan pupuk kandang menjadi pupuk organik, budidaya jamur tiram, serta pembinaan penyambungan bibit anggur.

Monitoring dan pembinaan ini diikuti Kelompok Tani Dusun Belar, Ketua Karang Taruna Desa Sukadana, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sukadana dan 11 mahasiswa peserta Kelompok Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram yang ditempatkan oleh Tim P3TA Universitas Mataram di Desa Sukadana. Para generasi muda ini diterjunkan untuk membantu pendampingan kepada masyarakat dalam keberlanjutan program Integrated Farming System ini.

Vice President Corporate Secretary I Putu Mirayana mengatakan, program pemberdayaan masyarakat dalam pelatihan Integrated Farming System bagi desa penyangga di The Mandalika ini merupakan salah satu wujud komitmen ITDC sebagai BUMN dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Pelatihan ini kami yakini akan memberi manfaat besar bagi masyarakat desa penyangga untuk dapat bersaing dan meningkatkan perekonomian melalui pengembangan pertanian oleh masyarakat sendiri,” ujarnya, Jumat (13/1).

Dalam monitoring tersebut, warga Dusun Belar menyampaikan, mereka telah dapat merasakan hasil panen dari budidaya jamur tiram yang dilakukan. Bahkan masyarakat juga telah mampu menjual hasil panennya ke wilayah sekitar Desa Sukadana maupun ke area pasar. Menurut mereka, permintaan jamur tiram pun semakin meningkat. Selain itu, saat monitoring juga terlihat adanya peningkatan minat warga Dusun Belar dalam budidaya jamur tiram, yang ditunjukkan dengan penambahan baglog (kantong) jamur yang mereka beli sendiri dari hasil penjualan jamur tiram.

Monitoring dan pembinaan bagi warga Dusun Belar, Desa Sukadana akan dilakukan secara berkala dan berlanjut pada 21 Januari 2023 mendatang, dengan rencana kegiatan memberikan pelatihan pembuatan baglog (kantong) jamur.

Kelompok warga masyarakat yang menerima pelatihan ini nantinya juga akan diberikan peralatan dan perlengkapan untuk pembuatan baglog jamur. Dari pelatihan ini, diharapkan warga dapat membuat sendiri baglog dan menjadi lebih mandiri, sehingga tidak perlu membeli baglog jika ingin mengembangkan usaha budidaya jamur tiram.

“Melalui pelatihan Integrated Farming System ini, kami berharap dapat mendorong kemampuan dan kreativitas masyarakat desa penyangga The Mandalika. Dengan demikian, mereka dapat berperan dalam pembangunan dan dapat menggerakkan roda ekonomi di sekitar kawasan The Mandalika, Lombok Tengah, bahkan NTB. Kami juga membuka peluang bagi para pihak yang ingin berpartisipasi langsung dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat desa penyangga The Mandalika,” tutur Mirayana. (EDA)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *