Headline

Jembatan Aek Tano Pongol Pendukung Pariwisata Danau Toba Mulai Konstruksi

0

Kerjha ― Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pekerjaan konstruksi Jembatan Aek Tano Ponggol di Sumatera Utara. Jembatan sepanjang 294 meter ini dibangun untuk mendukung pengembangan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas atau Destinasti Pariwisata Super Prioritas (DPSP) agar mampu mendorong peningkatan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.

Danau Toba sendiri telah ditetapkan sebagai lima KSPN prioritas sesuai visi Presiden Joko Widodo (Jokowi), bersama Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Likupang di Sulawesi Utara, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN ini direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

“Untuk pariwisata, pertama, yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah mengubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” kata Basuki.

Pembangunan Jembatan Aek Tano Ponggol oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumatera Utara akan menghubungkan dengan Pulau Samosir.

Selain pembangunan jembatan tersebut telah dilakukan pula pekerjaan pelebaran alur Tano Ponggol oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) dari 25 meter menjadi 80 meter sepanjang 1,2 km sehingga dapat dilewati kapal pesiar.

Tano Ponggol merupakan satu-satunya akses darat untuk menuju Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba. Desain jembatan tersebut akan mengadposi kearifan lokal adat Batak dengan perkiraan ketinggian ideal jembatan sekitar 8-9 meter dari permukaan danau.

Menggunakan tipe struktur jembatan cable stayed dengan tiga tiang tungku, proyek ini dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Menggunakan sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2020-2022, proyek ini bernilai Rp 157 miliar.

Rencananya Jembatan Tano Ponggol akan memiliki dua lajur. Dengan desain baru, jembatan ini akan menjadi ikon baru di Danau Toba. (AJI)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *