Headline

Jembatan Sungai Rambut Buka Akses Daerah Terisolir di Tanjung Jabung Timur

0

Kerjha — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan infrastruktur konektivitas untuk membuka daerah yang masih terisolir di Provinsi Jambi.

Upaya itu, salah satunya, diwujudkan melalui pembangunan Jembatan Sungai Rambut dan jalan aksesnya untuk mendukung lalu lintas dari dan menuju Pelabuhan Ujung Jabung.

Rencananya, Jembatan Sungai Rambut akan memiliki panjang 600 meter dengan perkiraan biaya Rp 280 miliar. Saat ini progres pembangunan Jembatan Sungai Rambut masih dalam tahap review DED, yang ditargetkan akan selesai pada awal 2022 dan selanjutnya dapat diprogramkan untuk pekerjaan konstruksinya.

Menurut Direktur Pembangunan Jembatan Yudha Handita Pandjiriawan, review DED diperlukan agar dapat mengoptimalisasi biaya sehingga menjadi lebih ekonomis.

“Jangan sampai cepat-cepat bangun tapi menjadi boros, karena kita harus efisien. Apalagi kita harus menerapkan OPOR seperti arahan Bapak Menteri PUPR. Jadi kita harus optimalisasi” tutur Yudha dilansir dari laman Kementerian PUPR, Rabu (24/11).

Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI Dapil Jambi Bakrie, menegaskan, selain sebagai dukungan akses untuk Pelabuhan Ujung Jabung, pembangunan Jembatan Sungai Rambut juga untuk membuka keterisoliran daerah di Kecamatan Sadu dan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

“Di Jambi masih ada kecamatan yang miskin dan tertinggal akibat tidak adanya transportasi jalan. Jadi jembatan ini tidak hanya untuk Ujung Jabung, tapi juga untuk membuka keterisoliran dua kecamatan itu,” ujar Bakrie.

Selain Jembatan Sungai Rambut, pemerintah juga membangun Jalan Nasional Ruas Batanghari II–Zona V sepanjang 16,5 km dan Zona V–Muara Sabak sepanjang 19,1 km dengan progres konstruksi 76 persen dan ditargetkan selesai pada Mei 2022.

Pada ruas Batanghari II–Zona V dilakukan rekonstruksi menggunakan teknologi foam mortar/timbunan ringan sepanjang 3,4 km, karena kondisi lahan gambut yang cukup tebal hingga 14 meter.

Melalui pembangunan jalan tersebut, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan IV Jambi, Bonsar Hasoloan Pasaribu berharap ke depan waktu tempuh perjalanan bisa menjadi lebih cepat.

“Sebelumnya dari Batanghari ke Muara Sabak sepanjang sekitar 60 km bisa 2-3 jam karena kondisi jalan yang rusak berat, dengan selesainya kegiatan preservasi ini waku tempuh bisa menjadi satu jam saja,” tuturnya. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *