Oleh 
Kerjha ― Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran pemerintah untuk menyambut bulan puasa tahun ini dengan semangat kesederhanaan. Tidak berlebih-lebihan.
Atas dasar itulah Jokowi mengeluarkan arahan bagi para pejabat pemerintahan untuk tidak menggelar acara buka puasa bersama (bukber). Arahan ini, ia tujukan semata-mata hanya untuk para pejabat di internal pemerintahan. Tidak berlaku untuk masyarakat umum.
“Saya minta agar jajaran pemerintah menyambut bulan puasa tahun ini dengan semangat kesederhanaan, tidak berlebihan,” ujarnya, Senin (27/3).
Jokowi bahkan menginstruksikan jajaran pemerintah untuk mengalihkan anggaran buka puasa bersama kepada kegiatan yang lebih bermanfaat. Mulai dari pemberian santunan kepada fakir miskin, yatim piatu, hingga masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
“Termasuk juga bisa dipakai untuk mengadakan pasar murah bagi masyarakat,” ucap Jokowi.
Sejumlah menteri pun menegaskan berkomitmen untuk menjalankan perintah tersebut. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, misalnya, telah meminta jajarannya untuk tidak menggelar buka puasa bersama. Ia pun memerintahkan agar anggaran kegiatan tersebut dialihkan untuk santunan kepada fakir miskin, anak yatim piatu atau mereka yang memerlukan.
Menag meminta kepada unit kerja yang sudah berencana melakukan kegiatan buka bersama, untuk membatalkan kegiatannya.
“Lebih baik agar anggarannya dialihkan ke santunan ke fakir miskin, anak yatim, atau yang lebih membutuhkan,” ungkapnya, Jumat (24/3) lalu.
Sebelumnya, larangan buka bersama tertuang pada surat Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023 perihal arahan terkait penyelenggaraan buka puasa bersama. Surat tersebut diteken Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada 21 Maret 2023.
Surat arahan itu ditujukan kepada para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, dan kepala badan/lembaga. (MET)
Comments