Headline

Jokowi: Percepat Belanja Anggaran, Beli Produk Dalam Negeri

0

Kerjha — Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta jajarannya untuk mempercepat belanja pemerintah agar perekonomian kembali bergerak. Kuartal ketiga tahun ini, dinilai Jokowi, akan menjadi kunci bagi upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi.

“Saya sekarang ini melihat belanja kementerian itu harian. Naiknya berapa persen. Harian, saya lihat betul sekarang. Karena memang kuncinya di kuartal ketiga ini. Begitu kuartal ketiga bisa mengungkit ke plus (pertumbuhan ekonomi), ya sudah kuartal keempat lebih mudah, tahun depan insya Allah juga akan lebih mudah,” kata Jokowi, Rabu (8/7).

Jokowi menegaskan, belanja pemerintah menjadi penggerak utama bagi perekonomian di tengah pandemi saat ini. Karena itu, ia meminta agar regulasi yang berkaitan dengan belanja pemerintah dapat lebih disederhanakan sesuai kebutuhan pada masa yang membutuhkan upaya luar biasa ini.

“Saya minta semuanya dipercepat, terutama yang anggarannya besar-besar. Ini Kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, Kemensos Rp 104,4 triliun, Kemenhan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 32,7 triliun,” katanya.

Lebih jauh, Jokowi meminta juga jajarannya untuk bekerja berdasarkan konteks krisis dan tidak seperti dalam keadaan normal biasa. Selain itu, pembelanjaan pemerintah juga harus mengutamakan produk-produk yang ada di dalam negeri.

“Misalnya di Kemenhan, bisa saja di DI (Dirgantara Indonesia), beli di Pindad, beli di PAL. Yang bayar di sini ya yang cash, cash, cash. APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), beli produk dalam negeri. Saya kira Pak Menhan juga lebih tahu mengenai ini,” tuturnya.

Yang tak kalah penting, Jokowi meminta belanja-belanja ke luar direm dulu. Belanja, kata dia, harus diutamakan pada produk-produk dalam negeri agar memacu pertumbuhan ekonomi.

Terkait dengan kebutuhan medis, Jokowi mengungkapkan saat ini sejumlah kebutuhan medis untuk penanganan pandemi Covid-19 telah mampu diproduksi di dalam negeri. Di antaranya stok obat, alat uji PCR, hingga alat uji cepat Covid-19.

“Jangan ada lagi beli yang dari luar, apalagi hanya masker, banyak kita produksinya. APD (alat pelindung diri) 17 juta produksi kita per bulan. Padahal, kita pakainya hanya kurang lebih 4 sampai 5 juta (unit),” katanya.

Selain itu, Jokowi mengingatkan jajarannya untuk dapat bekerja luar biasa melebihi apa yang telah dilakukan sebelum-sebelumnya. (NUR)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *