Headline

Jokowi Sebut 90 Persen Penerima KUR Kaum Ibu di Pasar

0

Kerjha — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan saat ini penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai 13,5 juta penerima, di mana 90 persen di antaranya merupakan kaum ibu yang berusaha di pasar-pasar.

Jokowi menjelaskan, minggu lalu dirinya melakukan diskusi dengan Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani atau PNM, Arief Mulyadi.

Ia pun mengungkapkan, pinjaman KUR di PNM oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) rata-rata berjumlah Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Peminjam KUR juga naik signifikan sejak 2016. “Yang waktu kita mulai di 2016 itu nasabahnya mungkin baru 500 ribu. Hari ini sudah mencapai 13,5 juta orang,” jelas Jokowi dalam penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Istana Negara, Senin (19/12).

Jokowi menambahkan, dari jumlah 13,5 juta penerima KUR tersebut, 90 persen di antaranya tak lain adalah kaum perempuan yang membuka usaha makanan di pasar. “Jadi jangan sampai ada pendapat yang mengatakan pemerintah tidak perhatian ke (usaha) yang mikro, yang kecil-kecil. Keliru besar,” jelas Jokowi.

Jokowi menegaskan pinjaman tersebut dipakai untuk jualan gorengan, mi, jualan di pasar. “Usaha-usaha produktif semuanya,” kata Jokowi lagi.

Selain kaum ibu yang berjualan di pasar, Jokowi mengungkapkan, penerima KUR PNM yakni yang membuka usahanya dengan warung kelontong di desa. Oleh karena itu, jika penerima KUR telah meningkat pesat lewat PNM Mekaar, Jokowi berharap Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) bisa ikut mendorong agar para nasabah KUR di PNM Mekaar saat ini bisa meningkatkan jumlah kreditnya.

“Inilah yang ingin kita gerakkan dan kalau sudah bisa masuk ke PNM Mekaar lulus, dari situ bagus naik masuk ke KUR. Artinya nanti didorong ke BRI, BNI, agar plafon kreditnya bisa lebih besar,” kata Jokowi lagi.

Jokowi optimistis dari 13,5 juta nasabah PNM Mekaar, terdapat ratusan ribu UMKM yang bisa naik kelas setiap tahunnya.

Kendati demikian, Jokowi mengimbau kepada 90 persen nasabah dari kaum ibu di PNM Mekaar, untuk tidak melakukan pinjaman KUR hanya untuk keperluan konsumtif. “Jangan sampai usahanya jualan gorengan, pinjamannya dipinjami Rp 100 juta malah jadi barang-barang konsumtif, yang menjadi tidak produktif. Inilah jenjang-jenjang yang memang harus dilalui,” jelas Jokowi. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *