Headline

Jokowi Sebut Indonesia Berada di Puncak Kepemimpinan Global

0

Kerjha ― Presiden Joko Widodo (Jooowi) menyebut saat ini Indonesia berada di puncak kepemimpinan global setelah menyelesaikan KTT G20 di Bali dan memegang keketuaan ASEAN tahun depan. Posisi saat ini, ungkap Jokowi, merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia yang harus dijaga.

Ia juga menjelaskan, kondisi perekonomian Indonesia yang baik jika dibandingkan dengan negara-negara G20 lain menjadi salah satu indikator kepercayaan dunia global terhadap Indonesia meningkat. Seperti saat penyelenggaraan KTT G20 kemarin, ekonomi Indonesia di kuartal III-2022 berada di angka 5,72 persen dan angka inflasi masih dalam posisi yang dapat dikendalikan.

“Hal seperti ini yang menumbuhkan kepercayaan, trust global terhadap kita. Kalau sudah muncul trust, muncul kepercayaan, apa yang akan terjadi. Sama seperti kalau kita pengusaha, punya perusahaan, punya produk, kalau dipercaya jual barangnya itu mudah,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Munas HIPMI) XVII yang digelar di Hotel Alila, Kota Surakarta, Senin (21/11).

Lebih lanjut, ia menuturkan pada kuartal III, indikator perekonomian lain seperti pertumbuhan ekonomi, konsumsi rumah tangga, dan nilai ekspor masih terus mengalami pertumbuhan yang baik. Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh peserta Munas HIPMI yang hadir untuk mempertahankan bahkan meningkatkan nilai-nilai perekonomian Indonesia.

“Angka-angka yang baik seperti yang tadi saya sampaikan inflasi maupun growth, pertumbuhan ekonomi harus kita jaga, terus kita tingkatkan,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga mengingatkan kepada semua pihak untuk berhati-hati dalam membuat kebijakan di tengah posisi dunia global yang sulit diprediksi. Menurutnya, kesalahan dalam mengambil kebijakan dapat berdampak besar terhadap sejumlah sektor kehidupan masyarakat.

“Saya selalu berpesan kepada seluruh menteri, hati-hati membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini. Jangan keliru, jangan salah. Utamanya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,” katanya. (ELA)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *