Headline

Jumlah Kendaraan Listrik di Indonesia Capai 28.188 Unit

0

Kerjha ― Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat terdapat sebanyak 28.188 unit kendaraan listrik berdasarkan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) yang terbit per 3 Oktober 2022.

Jika dirinci, kendaraan tersebut terdiri dari 22.942 unit kendaraan roda dua (22.833 unit kendaraan roda dua, 109 unit kendaraan roda dua hasil konversi), 4.904 kendaraan penumpang roda empat, 280 unit kendaraan roda tiga, 56 unit bus, dan enam unit mobil barang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, saat ini pihaknya terus mendorong instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi role model penggunaan kendaraan listrik, menyusul telah diterbitkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Instansi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

“Inpres No. 7 ini perlu ditindaklanjuti oleh kementerian/lembaga dan juga pemda, sesuai dengan kewenangannya untuk melakukan langkah-langkah kongkrit dan strategis, untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik di instansinya masing-masing,” ujar Budi Karya, Kamis (6/10).

Budi Karya menjelaskan, Kemenhub telah mengimplementasikan penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas sejak 2021 sebelum adanya Inpres No. 7 Tahun 2022.

Untuk mendorong implementasi kendaraan listrik, lanjutnya, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan peta jalan (roadmap) KBLBB. “Kebijakan roadmap KBLBB, baik untuk kendaraan operasional pemerintah dan angkutan jalan telah ditetapkan dari 2021 sampai 2030, yang dikoordinatori oleh Kemenkomarves,” katanya.

Kemenhub juga mendorong penggunaan angkutan umum menggunakan kendaraan listrik melalui skema buy the service (BTS), termasuk dalam event internasional KTT G20 di Bali pada November mendatang. “Tahun depan akan kita terapkan bus listrik dengan skema BTS di Surabaya dan Bandung,” lanjutnya.

Budi Karya juga mengungkapkan, tiga hal utama yang harus dilakukan untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, yakni membuat baterai dengan kualitas yang baik, memperbanyak tempat pengisian daya atau penggantian baterai, dan meningkatkan kualitas produk kendaraan listrik dalam negeri agar harganya semakin ekonomis namun kualitasnya bagus.

Hal ini, ungkap Budi Karya, memerlukan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak seperti kementerian/lembaga terkait, universitas, perusahaan BUMN, serta dukungan sektor industri dalam negeri. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *