Headline

KAI Siap Operasikan LRT Tanpa Masinis

0

Kerjha — LRT Jabodebek yang ditargetkan beroperasi pada Agustus 2022, akan menggunakan sistem kendali kereta berbasis komunikasi atau Communication Base Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) tingkat 3. Kereta ini nantinya akan beroperasi secara otomatis tanpa masinis.

PT Kereta Api Indonesia (Persero), selaku operator LRT Jabodebek, kini pun tengah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal untuk memastikan pelayanan, keselamatan dan keamanan selama dalam perjalanan tetap terjaga.

“Meski LRT Jabodebek akan beroperasi tanpa masinis, nantinya terdapat dua orang petugas pada setiap rangkaian LRT Jabodebek yaitu satu orang train attendant dan satu orang Security,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus.

Train attendant bertugas untuk memastikan segala sesuatu terkait LRT Jabodebek berjalan normal, memberikan informasi kepada pelanggan, serta memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Train attendant juga akan selalu mobile di dalam kereta dan tidak mengoperasikan sarananya dalam operasi normal. Hal tersebut dikarenakan pengoperasian LRT Jabodebek dilakukan secara otomatis dari Operation Control Center (OCC) atau Backup OCC secara terpusat.

“Pada saat terjadi gangguan, train attendant bertugas untuk mengemudikan dengan kecepatan terbatas dan membuka-tutup pintu LRT Jabodebek,” ujar Joni.

KAI saat ini sedang menyiapkan 123 orang train attendant untuk bertugas di 27 rangkaian kereta LRT Jabodebek (empat cadangan). Berbeda dengan masinis, petugas train attendant juga harus mampu berbahasa Inggris karena selama perjalanan mereka berinteraksi langsung dengan para pelanggan.

Guna menjamin kualitas train attendant LRT Jabodebek, kualifikasi tetap mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian. Sesuai beleid tersebut, syarat train attendant di antaranya harus sehat jasmani dan rohani serta tidak buta warna.

Sebelum dapat bertugas, para train attendant akan mendapatkan pelatihan selama 2,5 bulan di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Sofyan Hadi Bekasi. Jika telah menyelesaikan pelatihan dan lulus uji kecakapan, maka petugas train attendant akan mendapatkan sertifikat kecakapan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

“Melalui persiapan yang matang para petugas LRT Jabodebek diharapkan mampu memberikan pelayanan maksimal bagi pelanggan untuk merasakan transportasi perkeretaapian urban yang paling maju di kawasan Ibu Kota,” tutur Joni. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *