Headline

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditargetkan Uji Coba Akhir 2022

0

Kerjha ― PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menargetkan mempercepat penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Progres pengerjaan hingga saat ini sudah mendekati 84 persen, sehingga perseroan optimistis dapat menyelesaikan proyek pada 2023.

Direktur KCIC Adi Priyanto Putro mengapresiasi pengerjaan slab track atau beton bantalan rel untuk KCJB dapat dirampungkan lebih cepat oleh PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

“Selesainya track slab dalam trase Jakarta-Bandung mewakili pekerjaan laying track. Begitu selesai, sudah terlihat track laying akan mengikutinya,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Kamis (19/5).

Dengan pengerjaan kereta cepat sudah hampir mencapai 85 persen ini, artinya menyisakan progres 15 persen yang diyakini dapat rampung sesuai jadwal.

“Kami melakukan usaha yang terbaik agar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini bisa diuji coba pada akhir tahun 2022 dan beroperasi di pertengahan 2023,” tuturnya.

Adapun rincian sisa pekerjaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, adalah 5-10 persen fox grider, 5 persen track laying, selanjutnya pemasangan rambu-rambu atau signaling, dan terakhir penyiapan kereta yang sudah selesai dan tinggal pemasangan.

“Tidak lupa kami mempersiapkan operasinya juga, personel, SOP, pelatihan, manajemen untuk operation and maintenance,” ujar Adi.

KCIC dan konsorsiumnya memiliki waktu setahun, sesuai permintaan para pemangku kebijakan agar pada Juni 2023 dapat beroperasi komersial.

“Wika Beton selesai dua pekan lebih cepat. Ini akan kami jadikan sebagai benchmark penyemangat member lain mengikuti lebih cepat dari target, kalau saja semua member dua pekan lebih cepat kita dapat tiga atau empat bulan lagi lebih cepat,” katanya.

Di dalam proyek KCJB ini, WIKA Beton tak hanya berpartisipasi pada produksi slab track, melainkan juga pembangunan struktur lintasan berupa produksi bantalan jalan rel (BJR) atau railway sleepers dan penyediaan ready mix concrete melalui empat batching plant yaitu batching plant Halim, batching plant Karawang, batching plant Walini, dan batching plant Baros.

“Memang saat ini pekerjaan signaling, track laying, tak bisa paralel, ini seri. Untuk memenuhi harapan semua stakeholders, sinergi Indonesia China track slab ini dapat berkolaborasi di struktur lainnya,” tambahnya.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung setidaknya membutuhkan 30.177 unit slab track. Secara teknis, slab track adalah landasan tempat rel bertumpu yang terbuat dari beton dan diikat dengan penambat rel. Slab track merupakan bentuk modern pengganti ballast yang berupa lempengan jalur beton untuk jalur kecepatan tinggi.

Slab track untuk proyek KCJB diproduksi sejak Januari 2021. Semula, slab track diproduksi oleh Sinohydro dengan porsi produksi 15.391 buah. Dalam perjalanannya dilakukan transfer teknologi dari Sinohydro pada kontraktor dalam negeri, yakni Wika Beton.

Setelah adanya alih teknologi dan pengetahuan, produksi slab track dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor dalam negeri dengan melibatkan 283 tenaga kerja lokal. Wika Beton selaku kontraktor lokal bertanggung jawab atas produksi 14.786 unit slab track. Saat ini seluruh kebutuhan slab track sudah selesai diproduksi.

Bersamaan dengan proses produksi, sebagian slab track yang sudah selesai mulai dipasang di beberapa titik trase KCJB sejak akhir Desember 2021.

Rampungnya produksi slab track juga semakin memantapkan proses track laying yang sedang berjalan di trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Di sisi lain, PT KCIC bersama konsorsium kontraktor juga terus melakukan percepatan penyelesaian pembangunan. Baik itu pembangunan subgrade, bridge ataupun tunnel.

Setiap harinya progres pembangunan terus dipantau, baik dari sisi kecepatan dan kualitas pembangunan. Dengan demikian, konstruksi KCJB diharapkan memiliki usia hingga 100 tahun sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan dan bisa dioperasionalkan sesuai target yang ditentukan. (ELA)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *