Berita

Kinerja Waskita Naik 104,29 Persen YoY

0

Kerjha — Kinerja PT Waskita Karya (Persero) Tbk menunjukkan tren membaik. Hal ini tergambarkan melalui laporan keuangan periode kuartal III-2021 yang diterbitkan Waskita Karya, Senin (22/11).

Berdasarkan laporan keuangan inhouse tersebut, kinerja perseroan telah menunjukkan tren yang membaik melalui implementasi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita.

Direktur Utama Waskita Destiawan Soewardjono menjelaskan, hingga September 2021, perseroan telah memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 12,01 triliun atau sebanding dengan 79,44 persen nilai kontrak baru sebelum pandemi Covid-19. Pada kinerja kuartal III-2021 saja, perseroan memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 8,89 triliun atau meningkat sebesar 94,30 persen year-on-year (YoY).

Waskita menargetkan perolehan nilai kontrak baru pada 2021 sebesar Rp 20,68 triliun. Sampai dengan saat ini, perseroan masih optimistis dapat mencapai target tersebut pada akhir tahun dengan likuiditas yang jauh lebih baik dan struktur biaya operasional yang lebih lean.

Seiring dengan perbaikan kinerja operasional, kinerja keuangan Waskita juga masih menunjukkan kinerja yang juga membaik. Walau dihadapkan dengan gelombang kedua pandemi Covid-19 dan keterbatasan likuiditas, hingga September 2021, perseroan masih membukukan pendapatan usaha Rp 7,13 triliun atau sebanding dengan 32,37 persen pendapatan usaha sebelum Covid-19.

Pada kondisi menantang tersebut, Waskita juga berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp 106,52 miliar atau meningkat 135,78 persen YoY pada kuartal III-2021. Kinerja ini menunjukkan tren membaik pada core business perseroan.

Implementasi strategi restrukturisasi dan lean juga berdampak positif pada kinerja kuartal III-2021, di mana beban pokok penjualan menurun sebesar 42,30 persen YoY, beban keuangan menurun sebesar 39,80 persen serta beban lainnya-bersih turun pada level 44,50 persen YoY. Dengan efisiensi dan efektivitas biaya yang lebih baik pada kuartal III-2021, perseroan telah berhasil menjaga kinerja laba bersih hingga September 2021 sebesar Rp 145,02 miliar atau meningkat 104,29 persen YoY, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan rugi bersih sebesar Rp 3,38 triliun.

Destiawan menambahkan, hingga akhir 2021, manajemen masih akan terus berupaya menjaga kesehatan keuangan dengan mengurangi kerugian secara signifikan dibandingkan periode 2020.

Ada pun beberapa perkembangan dari implementasi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita yang telah dicapai setelah periode pelaporan September 2021, antara lain:

Pertama, transaksi divestasi untuk ruas Tol Cibitung–Cilincing dengan proceed sebesar Rp 2,44 triliun atau setara dengan 1,96 Price to Book Value (PBV) dan berpotensi mengurangi utang melalui dekonsolidasian hingga Rp5,82 triliun.

Kedua, penandatanganan perjanjian kredit sindikasi dengan penjaminan pemerintah sebesar Rp 8,08 triliun yang akan digunakan untuk penyelesaian proyek penugasan pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Kedua capaian ini akan berdampak positif dengan peningkatan likuiditas dan perbaikan kinerja keuangan perseroan hingga kuartal IV-2021.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Taufik Hendra Kusuma menambahkan, saat ini pemerintah juga sedang melakukan harmonisasi Rancangan Peraturan Presiden (RPP) atas Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan kepada perseroan.

Penerbitan PP PMN ini diperkirakan terlaksana di akhir November 2021. Setelah PP PMN terbit, pernyataan efektif OJK atas rights issue saham Waskita akan menyusul terbit. Rangkaian pelaksanaan aksi korporasi rights issue ini diharapkan dapat selesai sebelum penutupan 2021. Selanjutnya pada 2022, perseroan akan fokus pada penyelesaian proyek dan peningkatan nilai kontrak baru. (TUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *