Headline

Kuartal III 2020, Elnusa Catatkan Kinerja Positif

0

Kerjha ― Di tengah kepungan pandemi Covid-19, PT Elnusa Tbk (Elnusa) mampu melewati kuartal III 2020 dengan tetap mencatatkan kinerja positif.

Hingga kuartal III 2020, Elnusa mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 5,76 triliun, laba bruto Rp 614 miliar, laba operasi Rp 376 miliar dan laba bersih Rp 187 miliar.

“Kinerja positif di tengah situasi industri migas global dan nasional yang penuh tantangan, tentu merupakan prestasi yang patut dibanggakan. Tidak sedikit perusahaan jasa nasional dan global yang membukukan kerugian bahkan menghentikan operasinya. Kinerja kuartal III ini merupakan upaya terbaik yang telah dilakukan,” terang Direktur Utama Elnusa Ali Mundakir.

Menurut Ali, triple shock yang dihadapi Elnusa turut berimbas pada perubahan skala prioritas beberapa pekerjaan jasa hulu migas, marjin profitabilitas yang kompetitif pada jasa EPCOM, serta fluktuasi kurs rupiah yang cukup dinamis.

Namun, sebagai perusahaan jasa energi yang telah berusia lebih dari 50 tahun, Elnusa memiliki DNA resilience yang telah terbukti sepanjang tahun.

“Berbagai tantangan eksternal yang terjadi dalam lima tahun terakhir berhasil dilewati dengan capaian kinerja positif. Hal ini memungkinkan dilakukan karena diversifikasi portofolio jasa yang lengkap dan seimbang dari hulu hingga hilir migas. Masing-masing portofolio saling menopang satu sama lain dan mendukung kinerja konsolidasian,” lanjut Ali.

Pada jasa hulu migas, beberapa proyek besar yang mendukung pertumbuhan antara lain rampungnya pekerjaan survei seismik 2D Komitmen Kerja Pasti Jambi Merang, serta peningkatan produktivitas hydraulic workover unit dan electric wireline logging.

Pada segmen jasa distribusi dan logistik energi, jasa transportasi BBM dan trading BBM Inmar mendapatkan sedikit tekanan, namun pertumbuhan penjualan chemical dan lubricant membuat segmen ini tetap stabil.

Sementara itu, jasa penunjang menunjukkan performa baiknya. Jasa pendukung kelautan serta fabrikasi peralatan migas berhasil tumbuh signifikan.

Ali juga optimistis, kinerja ke depan akan semakin positif. Hal ini dilandasi pada kondisi faktual bahwa konsumsi energi dalam negeri masih lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan produksi nasional. Dengan demikian, semua aktivitas untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi migas nasional akan terus meningkat.

Kondisi tersebut, ungkap Ali, akan menjadi peluang. Apalagi berbagai rencana telah ditargetkan pemerintah dalam peningkatan produksi minyak mentah nasional hingga 1 juta barel, penemuan cadangan migas baru, distribusi BBM ke wilayah terdepan, terluar dan tertinggal, hingga peningkatan bauran energi nasional.

Selain itu peluang semakin besar seiring dengan adaptasi kebiasaan baru, progres penemuan vaksin Covid-19, serta perbaikan stabilitas makroekonomi.

Secara capital expenditure, Elnusa telah mengalokasikan Rp 1 triliun di awal tahun. Namun karena adanya triple shock, alokasi tersebut disesuaikan menjadi Rp 800 miliar untuk berbagai investasi peralatan migas yang mendukung pertumbuhan, investasi infrastruktur hilir, serta perawatan peralatan secara berkala. Hingga akhir 2020, diestimasikan 70 persen dari anggaran belanja modal tersebut akan terealisasi.

“Melalui diversifikasi portofolio, kompetensi, pengalaman panjang serta investasi yang mendukung pertumbuhan, Elnusa memiliki kesempatan yang lebih baik dalam menangkap berbagai peluang tersebut,” tutur Ali. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *