Headline

Langkah Meningkatkan Kompetensi Calon Pekerja Migran Indonesia

0

Kerjha — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meresmikan workshop pelatihan bagi calon pekerja migran Indonesia (CPMI) di Balai Latihan Kerja (BLK) Lombok Timur. Ini merupakan workshop pertama sebagai pemenuhan tanggung jawab dalam memberikan teknis bagi CPMI sebelum berangkat ke luar negeri.

“Workshop BLK ini kami dedikasikan kepada para CPMI sebagai salah satu perlindungan kepada mereka,” kata Ida saat meresmikan Gedung Workshop Calon Pekerja Migran di BLK Lombok Timur, NTB, Jumat (19/2).

Ia mengatakan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI), salah satu tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan kompetisi CPMI adalah menyediakan dan memfasilitasi pelatihan CPMI melalui anggaran pelatihan vokasi ini berasal dari fungsi pendidikan.

“Kenapa dimulai di Lombok, karena NTB termasuk provinsi yang menempatkan PMI di luar negeri paling banyak,” katanya.

Menurutnya pembangunan workshop ini merupakan salah satu program lompatan Kemnaker, yaitu pengembangan pasar kerja luar negeri. Tujuannya adalah untuk memperluas negara penempatan PMI dan memfasilitasi pengisian jabatan pada sektor-sektor formal.

“Kita tidak akan memberangkatkan PMI ke luar negeri, kecuali PMI yang certified dan memiliki kompetensi kerja,” jelasnya.

Ida juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang telah menghibahkan lahan untuk perluasan area BLK Lombok Timur. Adapun BLK Lombok Timur memiliki lahan seluas 11,7 hektare dan saat ini Kemnaker kembali menerima hibah lahan dari Pemkab Lombok Timur seluas 3,5 hektare yang diserahkan Bupati Lombok Timur M. Sukiman Hazmi.

“Kami akan jaga amanah ini dengan memperluas kejuruan. Di antara yang dibutuhkan adalah kejuruan pertanian sesuai yang diinginkan Pak Bupati yang mewakili masyarakat Lombok Timur,” imbuhnya.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengapresiasi upaya Kemnaker yang membangun workshop pelatihan bagi calon pekerja migran. Ia berharap workshop ini bisa membantu masyarakat meningkatkan kompetensi serta meminimalkan pekerja migran unprosedural.

“Terobosan Ibu Menteri dengan menghadirkan fasilitas workshop ini memungkinan teman-teman yang tertarik untuk bekerja di luar negeri memperoleh kompetensi atau keahlian yang memadai,” katanya.

Dirjen Binalattas Kemnaker Budi Hartawan mengatakan, selain peresmian workshop bagi CPMI, juga dilakukan pembukaan tahap I BLK Lombok Timur. Pelatihan tahap I terdiri dari lima paket (80 peserta) dengan durasi 120 jam atau 27 hari dengan kejuruan yang dibuka adalah perhotelan dan kapal pesiar.

Selain itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BLK Lombok Timur dengan Asosiasi Industri di Lombok Timur, serta pengukuhan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Kerja Industri (FKLPI) Daerah NTB. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *