Berita

Laris Manis Kerupuk Umak setelah Jadi Mitra Binaan PT Timah

0

Kerjha — Ramayana, pembuat kerupuk di Air Seruk Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, kian eksis mengembangkan usaha dan memasarkan produknya. Memiliki brand Kerupuk Umak, ia juga memproduksi kerupuk ketumbar, keripik udang dan keripik kerang.

Merintis usaha sejak 2017 silam, kerupuk ketumbar yang diproduksi Ramayana merupakan produk unggulannya. Memiliki rasa yang unik dan khas, kerupuk ini cocok dijadikan sebagai camilan.

“Kerupuk ini beda, makannya bisa dengan apa saja seperti nasi, bakso atau sambal. Bisa juga untuk cemilan, apalagi ada ciri khas ketumbar,” ujarnya.

Ia menceritakan, kerupuk ketumbar sudah cukup dikenal masyarakat dan permintaannya cukup banyak. Hal ini terbukti di saat pandemi Covid-19 kerupuk ketumbar bahkan tidak mengalami penurunan permintaan. Berbeda halnya dengan produk lainnya.

“Saat pandemi lalu kerupuk ketumbar tidak mengalami penurunan omzet, kalau untuk keripik memang ada penurunan. Tapi dengan kondisi sekarang sudah mulai pulih kembali karena aktivitas masyarakat mulai lancar,” katanya.

Dalam satu minggu, ia bisa memproduksi dua kali kerupuk maupun keripik hingga ratusan bungkus. “Seminggu itu kita dua kali produksi, bisa sampai 140 bungkus dalam sekali produksi dan itu biasanya seminggu habis,” paparnya.

Namun seiring dengan mulai meningkatnya permintaan, modal Ramayana terbatas untuk mengembangkan usaha. Hingga akhirnya pada 2019, ia memutuskan untuk memanfaatkan program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah Tbk.

Setelah mendapatkan modal dari PT Timah Tbk dan bisa meningkatkan produksi, permintaan akan kerupuk ketumbar kian pesat, karena perusahaan juga membantu mempromosikan produknya.

“Sebelumnya kendala modal dan pemasaran tidak luas, tapi setelah jadi mitra Timah kita dapat tambahan modal, sehingga produksi lebih lama dan produknya lebih banyak apalagi pemasaran lebih banyak dikenal,” sebutnya.

Diakuinya, memang masih ada beberapa kendala dalam memproduksi kerupuk dan keripik Umak, pasalnya ia masih bergantung pada cuaca untuk mengeringkan kerupuk. Selain itu, untuk produk keripik, Ramayana juga kesulitan dalam hal bahan baku karena tergantung musim. Ia bersyukur setelah jadi mitra binaan PT Timah Tbk dirinya bisa menyetok lebih banyak bahan baku seperti kerang dan udang.

“Kita masih bergantung pada cuaca, sebab penjemuran masih menggunakan panas matahari. Ditambah lagi bahan baku semisal kerang masih tergantung musiman, maka dari itu ketika ada bahan kerang harus membeli dengan jumlah banyak sehingga disimpan,” sebutnya.

Saat ini, produknya sudah dipasarkan secara online, toko oleh-oleh, minimarket dan warung bakso. “Penjualan sudah merambah online dan ada juga dijual langsung. Semoga produk ini semakin laris,” harapnya. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *