Headline

Lima KSPN Super Prioritas: Menata Danau Toba Jadi Kian Berkelas (1)

0

Kerjha ― Biar keindahan dan pesona Indonesia tak hanya identik dengan Pulau Dewata Bali, pemerintah mencanangkan lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) baru. Kondang dengan sebutan Lima Bali Baru, kawasan pariwisata ini pun ditetapkan dengan status super prioritas.

Lima Bali Baru ini meliputi Danau Toba di Sumatera Utara; Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah; Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat; Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur; serta Likupang di Sulawesi Utara.

Tak tanggung-tanggung, pemerintah mengalokasikan anggaran jumbo bagi kelima destinasi wisata super prioritas ini. Kementerian PUPR, misalnya, mengalokasikan anggaran pembangunan sebesar Rp 7,6 triliun, sementara Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran Rp 2,5 triliun.

Dukungan infrastuktur dari Kementerian PUPR digunakan untuk membangun infrastruktur penunjang konektivitas, sumber daya air, termasuk perumahan dan permukiman di sekitar destinasi wisata.

Website ini akan menuliskan secara bergantian tentang Lima Bali Baru ini. Kami akan mengawalinya dengan Danau Toba yang sangat kondang itu.

*****

Siapa yang tidak mengenal Danau Toba, danau vulkanis terbesar se-Asia Tenggara yang terkenal dengan panoramanya nan indah. Terletak di Provinsi Sumatera Utara, danau yang memiliki panjang 100 km dan lebar 30 km ini merupakan salah satu destinasi wisata terbaik di Tanah Air.

Danau Toba merupakan danau yang terbentuk akibat letusan Gunung Toba, gunung berapi aktif yang memiliki daya ledak tinggi. Setelah meletus, gunung ini membentuk kaldera yang kemudian terisi air hingga seluas 1.145 kilometer persegi. Karena itulah, Danau Toba ditempatkan sebagai danau terluas di Asia Tenggara dan menjadi danau vulkanik terbesar di dunia.

Secara geografis, Danau Toba dikelilingi oleh tujuh kabupaten di Sumatera Utara yakni Kabupaten Samosir, Simalungun, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, Toba Samosir, dan Tapanuli Utara.

Danau Toba juga lekat dengan kisah legenda rakyat setempat. Syahdan, terdapat seorang petani bernama Toba yang memiliki istri jelmaan ikan yang ditangkap olehnya. Suatu hari Toba kesal bukan kepalang dengan ulah anaknya, Samosir yang menghabiskan jatah makanannya. Tak dapat mengendalikan emosinya, Toba pun menyebut jika Samosir adalah anak ikan. Samosir yang sedih mengadukan hal tersebut kepada ibundanya.

Masih menurut legenda tersebut, bencana banjir pun terjadi hingga akhirnya menenggelamkan desa. Genangan air yang tak surut itu lalu disebut-sebut sebagai asal muasal Danau Toba yang kita kenal saat ini.

Selain Danau Toba, masih terdapat berbagai destinasi wisata di sekitarnya dengan pemandangan yang tak kalah menakjubkan. Salah satunya adalah Pulau Samosir. Pulau ini tak hanya menyimpan berbagai legenda masyarakat, tapi juga menjadi sumber seni dan budaya etnis Batak Toba. Tak lengkap rasanya jika berpelesir ke Danau Toba tanpa singgah ke Pulau Samosir.

Lokasi menarik lainnya adalah bukit bernama Pusuk Buhit. Selain memiliki panorama nan permai, objek wisata ini juga dikenal dengan kesakralannya yang kental. Masyarakat setempat percaya bahwa Raja Batak pertama kali turun di Desa Sianjur Mula-Mula yang letaknya di kaki Gunung Pusuk Buhit.

Tempat-tempat menawan lainnya di sekitar Danau Toba yang sayang jika dilewatkan untuk dikunjungi adalah Kebun Bunga Sapo Juma Tongging, Lembah Bakkara yang terkenal dengan Aek Sipangolu (air yang menghidupkan), Air Terjun Sipiso-piso, Batu Parsidangan, Pesanggrahan Parapat, serta masih banyak lainnya.

Dikutip dari Kementerian PUPR,
beberapa proyek yang dikerjakan untuk menopang KSPN Danau Toba, antara lain pembangunan Jembatan Tano Ponggol, pelebaran Alur Tano Ponggol, serta preservasi dan pelebaran Jalan Lingkar Samosir sepanjang 149,5 km. Selain itu juga dibangun Jalan Tol Ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 143,5 km.

Sementara di bidang permukiman, di antaranya dilakukan penataan kawasan Parapat, pembangunan SPAM Ajibata, hingga pembangunan rumah pariwisata swadaya.

“Akan terus kita kerjakan agar kawasan Danau Toba betul-betul jadi sebuah kawasan wisata yang kelasnya super. Meskipun sekarang sudah, ini kalau kita lebih detailkan lagi, saya kira potensi untuk menjadi kawasan wisata yang kelasnya super saya kira sangat besar sekali,” kata Presiden Joko Widodo di Samosir, Sumatera Utara, 30 Juli 2019 lalu.

Melalui promosi wisata yang juga gencar dilakukan ke luar negeri, pemerintah berharap akan makin banyak wisatawan mancanegara yang bertandang ke Danau Toba.

Saat ini berbagai promosi yang dilakukan meliputi kekayaan alam dan budaya yang dimiliki masyarakat setempat, seperti Kampung Adat Huta Raja di Desa Lumban Suhi-Suhi Toruan, Kecamatan Pangaruruan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. (MET/Foto: BPMI)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *