Headline

Lima KSPN Super Prioritas: Labuan Bajo, Eksotisme Indonesia Timur (4)

0

Kerjha ― Pesona Indonesia timur memang sangat eskotis. Salah satunya Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini menjadi primadona para wisatawan. Di sana, kita tak hanya bisa menyaksikan dari dekat habitat komodo, namun juga bisa menikmati keindahan alam serta ragam budayanya.

Untuk makin mengangkat pamor Labuan Bajo, pemerintah pun menetapkannya sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas di Indonesia. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan perubahan wajah Labuan Bajo, maka ketersediaan infrastruktur yang memadai mutlak harus dilakukan.

Pada tahun ini, misalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 902,47 miliar untuk mengerjakan 43 paket pembangunan infrastruktur di KSPN Labuan Bajo, yang meliputi peningkatan kualitas layanan jalan dan jembatan, penyediaan sumber daya air, permukiman, serta perumahan.

“Pembangunan infrastruktur jalan akan mengubah wajah kawasan, sekaligus mempercepat pengembangan destinasi wisata setempat dan meningkatkan layanan bagi wisatawan mencapai lokasi wisata,” terang Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Presiden Jokowi memerintahkan agar pembangunan yang dilaksanakan di Labuan Bajo harus memberikan manfaat yang besar bagi daerah dan masyarakat setempat.

Labuan Bajo merupakan Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Terletak di ujung barat Pulau Flores, daya tarik terbesar Labuan Bajo adalah Taman Nasional Komodo. Hanya di sini kita bisa menemukan binatang yang hampir punah itu. Tahun 1991 Unesco menetapkan Taman Nasional Komodo yang terdiri dari Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta puluhan pulau kecil dan perairan di sekitarnya sebagai Situs Warisan Dunia.

Karena itulah banyak yang berseloroh, belum lengkap pelesir ke Labuan Bajo jika belum melihat komodo langsung di habitatnya.

Untuk menyaksikan komodo, datanglah ke Pulau Rinca, pulau kecil yang berada di dekat Pulau Komodo. Di sini tingkah laku komodo, termasuk cara makan dan berburu mangsa bisa dilihat dari dekat. Tentu ada beberapa prosedur atau protokol kunjungan khusus yang harus dipatuhi wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru.

Selain habitat komodo, ada destinasi lain yang tak kalah menawan. Pulau Padar, contohnya. Dari atas bukitnya kita bisa menikmati bentang alam, baik darat maupun perairan Labuan Bajo.

Pantai Pink juga menyuguhkan pemandangan indah. Sesuai namanya, pantai ini terkenal dengan pasir berwarna merah jambu karena campuran pasir dan cangkang kerang berwarna merah. Ragam koral dan biota lautnya membuat tempat ini menjadi favorit bagi para pencinta snorkeling.

Golden sunset di Bukit Cinta atau Bukit Silvia juga akan menjadi pengalaman tak terlupakan saat berkunjung ke sini. Dari atas bukit ini, kita bisa menyaksikan megahnya lanskap perbukitan hijau berpadu dengan hamparan laut nan permai.

Jika punya banyak waktu, kita juga bisa menyeberang ke Pulau Kelor. Menjelajah dan mengabadikan keindahan alam Labuan Bajo di pulau ini bisa dilakukan dengan cara mendaki setiap bukitnya yang hijau terhampar.

Kini, akses menuju Labuan Bajo cukup mudah. Bisa ditempuh dengan penerbangan dari Denpasar atau Kupang, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan ke Labuan Bajo. Beberapa penerbangan langsung dari Jakarta dan Surabaya menuju Labuan Bajo juga sudah tersedia. Jika bujet terbatas, kapal Pelni dan bus antar pulau bisa menjadi altenatif untuk menuju ke sana. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *