Berita

Lima Langkah Meningkatkan Bisnis Daring di Masa Pandemi

0

Kerjha ― Di tengah pandemi Covid-19, bisnis daring atau online bisa menjadi peluang usaha nan menjanjikan. Dalam situasi ini, banyak orang yang lebih memilih bertransaksi secara online.

Selain praktis, transaksi ini juga dinilai aman dari persebaran Covid-19. Ada jarak yang terjaga sehingga kerumunan bisa dihindari.

Selain itu, modal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis daring pun lebih terjangkau. Anda, misalnya, tak perlu menyiapkan dana untuk menyewa tempat atau operasional lain yang lazimnya diperlukan dalam bisnis luring.

Kendati begitu, dalam menjalankan bisnis di platform digital tidak boleh dijalankan secara sembarangan. Ada strategi yang harus dijalankan.

Menurut Digital Business Consultant, Tuhu Nugraha, strategi yang tepat akan membantu agar tidak kalah bersaing. “Internet tidak hanya digunakan untuk menjual barang, tetapi bisa dipakai untuk mengedukasi produk. Layanan pelanggan atau after sales perlu dijaga agar pelanggan mau kembali,” katanya dalam webinar yang digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), beberapa waktu lalu.

Berikut lima tips sukses mengembangkan bisnis daring dari Tuhu Nugraha:

Pertama, tentukan produk berdasarkan kebutuhan pasar
​​​​​​​Berbisnislah sesuai keahlian Anda. Kalau jago memasak, berbisnislah makanan. Jika piawai menjahit, buatlah bisnis pakaian. Namun sebelum mulai berjualan, cari tahu kebutuhan pasar. Untuk itu, manfaatkanlah media sosial. Sederhana saja, Anda dapat membuat survei kecil-kecilan memakai fitur polling di Instastory atau pakai fitur “Ask Me a Question” untuk mendapatkan jawaban terbuka.

Kedua, ciptakan keunikan
Keunikan bisa berbentuk banyak rupa. Mulai dari pengalaman ketika pembeli mendapatkan produk, pelayanan, kemasan, tampilan, maupun ceritanya.
Salah satu kunci pemasaran online adalah tampilan produk yang menarik. Terlebih, saat memasarkan dengan media sosial dengan konten visual seperti Instagram. Foto produk yang menarik dapat memikat calon konsumen, sekaligus branding dalam jangka panjang.

Ketiga, buat cerita menarik
Apapun bisnisnya, cerita sangatlah penting. Saking banyaknya produk yang mirip, kehadiran sebuah cerita produk yang Anda jual tentu menjadi penting. Tanpa diiringi membangun cerita, biasanya akan kalah bersaing. Pembeli akan cenderung membeli barang yang paling murah.

Keempat, pilih kanal yang tepat untuk berjualan
Marketplace sangat beragam. Pilihlah kanal yang tepat sesuai produk Anda. Ada marketplace yang cocok untuk makanan, tapi tidak cocok untuk otomotif.

Kelima, bangun loyalitas konsumen
Pengelolaan pelanggan jangan setengah hati. Jika bisnis sudah berjalan, jangan lupa berikan pelayanan yang baik agar pelanggan tidak berpaling. Jadilah penjual yang ramah, responsif, dan informatif. Dengan begitu, pembeli dapat menjadi pelanggan setia Anda.

Selamat mencoba! (AJI/Foto: IG Kemendag)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *