Berita

Mengolah Limbah Jelantah Menjadi Berkah

0

Kerjha ― PT Pertamina Gas Operation East Java bekerja sama dengan Akademi Minim Sampah Sidoarjo, Jawa Timur menggelar pelatihan pengelolaan minyak jelantah menjadi produk bermanfaat seperti sabun dan lilin, belum lama ini.

Langkah ini dilakukan agar limbah jelantah sisa produksi Resto Seba dan rumah tangga di Kampung Ikan Asap bisa diolah menjadi berkah.

Melalui konsep zero waste, selain melibatkan kelompok resto, Pertagas juga menggandeng para kader PKK Desa Penatarsewu dan Desa Kalitengah, Tanggulangin, Sidoarjo.

Ketua PKK Desa Penatarsewu Nurul Huda menyatakan, selama ini ibu-ibu di desanya tidak pernah menyimpan minyak goreng setelah beberapa kali dipakai. Mereka juga tak paham jika ternyata jelantah masih bisa dimanfaatkan kembali.

“Kami terbiasa membuang atau menyerahkan jelantah ke penampung. Dengan adanya pelatihan mengolah jelantah, diharapkan bisa diolah menjadi sabun deterjen atau sabun cuci tangan,” ujarnya.

Sementara kaum ibu di Desa Kalitengah mengaku telah memanfaatkan jelantah sebagai peluang penghasilan. “Kami biasa mengumpulkan jelantah dari beberapa RT, lalu kami jual ke pabrik untuk dimanfaatkan sebagai biodiesel melalui pengepul. Alhamdulillah, hasil penjualan dapat dimanfaatkan untuk kas PKK,” ujar Iftatus Solichah, anggota PKK Desa Kalitengah.

Ifta juga bilang, melalui edukasi yang diberikan Pertagas ini  mampu membuka wawasan para ibu untuk bisa berkreasi dan lebih produktif lagi.

Proses pengolahan jelantah menjadi sabun dan lilin ini ternyata juga tergolong murah meriah dan gampang dipraktikkan.

Menurut Vivi Sofiana dari Akademi Minim Sampah, cukup sediakan saja jelantah mulai dari 250 ml, setengah sendok teh gula, beberapa gram soda api, air pandan, dan sejumlah alat pelengkap lainnya. Setelah itu panaskan lalu aduk, lalu tempatkan ke dalam sebuah cetakan sesuai selera.

Vivi menambahkan, proses pembuatan sengaja dibuat mudah dan menarik agar ibu-ibu tidak kerepotan ketika menerapkannya di rumah. “Tujuan kami agar mulai tumbuh kesadaran warga untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi lebih bernilai guna,” tuturnya.

Secara terpisah, Manager Communication, Relation, & CSR Pertagas Zainal Abidin menuturkan, antusiasme para ibu menerapkan zero waste lifestyle ini patut didukung.

Apalagi, dengan memiliki kemampuan mengolah limbah rumah tangga menjadi aneka produk seperti sabun dan lilin, bisa menjadi sumber pendapatan lain bagi warga di Penatarsewu dan Kalitengah. (DON)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *