BeritaHeadline

Menilik Lini Usaha Holding Perkebunan Nusantara

0

Kerjha ― PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan ini didirikan pada 11 Maret 1996, berdasarkan hukum pendirian yang merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996.

Pemerintah lantas mengubah pengelolaan bisnis BUMN Perkebunan dengan menunjuk perusahaan ini sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014.

Sebagai perusahaan induk (holding company) BUMN di sektor perkebunan, PTPN III saat ini menjadi pemegang saham mayoritas pada 20 perusahaan perkebunan mulai dari PTPN I sampai dengan PTPN XIV; perusahaan di bidang pemasaran produk perkebunan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara; perusahaan di bidang industri hilir minyak kelapa sawit PT Industri Nabati Lestari; serta perusahaan di bidang industri hilir karet PT Industri Karet Nusantara.

Selain itu juga terdapat perusahaan di bidang pendidikan industri perkebunan PT LPP Agro Nusantara; perusahaan di bidang industri pupuk dan pestisida berbasis hayati dan organik PT Bio Industri Nusantara; perusahaan di bidang kawasan industri berbasis produk hasil perkebunan PT Kawasan Industri Nusantara KEK Sei Mangkei; juga perusahaan di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan PT Riset Perkebunan Nusantara.

Kini perusahaan ini, secara konsolidasi merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan seluas 1,17 juta hektare. Produk komoditasnya pun mencakup komoditas anak perusahaan yang terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, tebu, karet, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing.

Berdasarkan data per 31 Maret 2020, areal tanaman PTPN III (Persero) dan anak perusahaannya, didominasi oleh tanaman kelapa sawit seluas 593.935 hektare, tanaman karet seluas 146.345 hektare, tanaman tebu seluas 62.583  hektare serta areal teh 30.512 hektare. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *