Headline

Menko Luhut: Hilirisasi Kunci Capai Visi Negara Maju 2045

0

Kerjha ― Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pengolahan bahan mentah menjadi produk industri (hilirisasi) dan penerapan transformasi ekonomi menjadi salah satu kunci untuk mencapai visi Indonesia negara maju di 2045.

Dalam hal ini, pemanfaatan dan optimalisasi komoditas mineral yang dimiliki Indonesia menjadi sangat penting untuk dilakukan. Terlebih, dengan meningkatnya permintaan pasar global terhadap komoditas mineral dan produk turunannya serta pengembangan produk teknologi ramah lingkungan, Indonesia memiliki peluang besar untuk memainkan peran strategis di pasar global.

Luhut pun meyakini, berbagai tantangan yang dihadapi tidak menggoyahkan peran Indonesia di kancah ekonomi dunia.

“Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan ketahanan dan kekuatannya, terutama di tengah tantangan global yang terjadi seperti pandemi Covid-19, krisis perang Rusia-Ukraina, hingga pengetatan kebijakan moneter di seluruh dunia,” ujar Luhut melalui keterangan resmi, Minggu (26/3).

Perekonomian telah mampu tumbuh kembali di atas 5 persen pada 2022 dan PDB per kapita juga meningkat. Pada 2020, PDB Indonesia adalah USD 3.936, sedangkan pada 2022 mencapai USD 4.784.

Hal tersebut didasari oleh beberapa faktor, seperti luas wilayahnya yang besar, lokasi yang strategis, serta dilengkapi dengan sumber daya alam yang melimpah.

“Negara kita ini terletak di sepanjang jalur laut utama yang menghubungkan Asia Timur, Asia Selatan, dan Oseania, serta kaya akan cadangan mineral transisi energi sehingga sehingga potensi energi baru terbarukan tinggi,” katanya.

Oleh karena itu, pada 2045, Indonesia berambisi menjadi negara maju dengan Produk Domestik Bruto (PDB) USD 10.000. Untuk mencapai target tersebut, Indonesia harus mampu melakukan setidaknya lima hal, yakni:

Pertama, memulihkan perekonomian di tengah berbagai tantangan global.

Kedua, meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi.

Ketiga, memperkuat ketahanan ekonomi melalui peningkatan dana desa.

Keempat, mitigasi dampak perubahan iklim melalui dekarbonisasi dan transisi energi.

Kelima, transformasi ekonomi dan berbasis komoditas menjadi berbasis industri.

Dalam rangka menerapkan poin tersebut, Luhut menyebutkan, transformasi ekonomi yang mempertimbangkan kebijakan hilirisasi juga menjadi faktor penentu perekonomian Indonesia.

Implementasi kebijakan hilirisasi selama ini terbukti memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia, dengan meningkatkan nilai ekspor, memberikan kontribusi terhadap PDB, memperbaiki neraca perdagangan, penyerapan tenaga kerja, mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru di luar Jawa untuk pemerataan pembangunan dan sebagainya.

“Akibatnya sekarang ada banyak investasi yang tidak hanya fokus di Pulau Jawa, dan jumlah ekspor kita pun meningkat,” tuturnya. (*)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *