Berita

Naik Kelas, Omzet UMK Binaan Pertamina Tembus Rp 100 Juta per Bulan

0

Kerjha ― Komitmen PT Pertamina (Persero) dalam mendukung usaha mikro dan kecil (UMK) naik kelas, membuahkan hasil. Hingga triwulan pertama 2021 ini, terdapat 51 UMK binaan Pertamina yang dinyatakan naik kelas. Pertamina pun akan terus meningkatkan jumlah pembinaan dan pendampingan pada UMK, terutama di masa pandemi Covid-19 ini.

Menurut Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman, seluruh UMK tersebut dinyatakan naik kelas setelah memenuhi beberapa kriteria. “Seperti kenaikan omzet, kapasitas produksi, jumlah pekerja, sertifikasi dan izin usaha, perluasan pemasaran, hingga pelibatan masyarakat sekitar atau sociopreneur,” tuturnya.

Dari 51 UMK naik kelas tersebut, setidaknya terdapat penambahan total 70 pekerja. Sedangkan untuk total penambahan omzet dari seluruh mitra binaan tersebut hampir mencapai Rp 100 juta setiap bulannya.

Tidak hanya itu, 44 di antaranya bahkan telah mengantongi sertifikat dan perizinan usaha baru. “Ada beberapa sertifikasi yang di fasilitasi oleh Pertamina, seperti pengajuan Sertifikasi Halal,” ujarnya.

Seluruh UMK tersebut, terdiri dari beberapa sektor. Berdasarkan catatan Pertamina, sektor industri cukup mendominasi dengan jumlah 27 mitra binaan, disusul sektor perdagangan 17 mitra binaan, dan sisanya dari sektor jasa, pertanian, perikanan dan peternakan.

“Sektor industri padat karya adalah sektor yang biasa menyerap banyak tenaga kerja, untuk itu sektor ini mudah memenuhi kriteria peningkatan jumlah pekerja” imbuhnya.

Disebutkan Fajriyah, Pertamina melalui Program Pendanaan UMK terus mengejar target jumlah UMK naik kelas lebih banyak lagi. Pada 2020 lalu, terdapat 795 UMK binaan Pertamina yang dinyatakan naik kelas. Jumlah tersebut mayoritas disumbang salah satu program pembinaan UMK andalan Pertamina, yakni UMKM Academy.

Langkah yang akan ditempuh Pertamina dalam meningkatkan jumlah UMK naik kelas yakni dengan memperkuat pembinaan dan pendampingan usaha. Ini misalnya dengan menerapkan roadmap pembinaan yang dimulai dari tahap Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global. “Dengan pembinaan yang terstruktur ini, Pertamina berharap para mitra binaan bisa segera beradaptasi dan cepat berkembang” katanya.

Menurut Fajriyah, melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina juga akan terus mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) point 8 melalui implementasi program-program berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, untuk mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *