Berita

Olah Limbah Masker Jadi Produk Gasoline, Mahasiswa PEM Akamigas Sabet Emas dari Moskow

0

Kerjha — Kelompok mahasiswa Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas) yang berada di bawah naungan Kementerian ESDM menorehkan prestasi. Enam orang mahasiswa tingkat tiga Program Studi Teknik Pengolahan Minyak dan Gas membawa pulang medali emas dalam ajang The 24th Moscow International Salon of Invention and Innovation Technologies “Archimedes” yang digelar di Moskow, Rusia, 23-26 Maret 2021 lalu.

Kemenangan tersebut dikukuhkan setelah mahasiswa PEM Akamigas tersebut menyisihkan 600 innovative project dari 18 negara peserta lomba lainnya.

Prestasi tersebut diraih berdasarkan penilaian atas presentasi produk dan pameran yang dilangsungkan secara daring. Di bawah bimbingan dosen PEM Akamigas, Zami Furqon, Tim Prodi Teknik Pengolahan Migas ini mengangkat “ProstyGas (Polypropylene-Styrene Gasoline): Conversion Disposable Mask and Styrofoam Waste Becoma Gasoline as an Alternative Fuel” sebagai materi yang dipresentasikan.

“Jadi, untuk lombanya sendiri dalam bentuk presentasi (online). Kita mengirimkan video dan dinilai oleh panitia lomba. Pemerintah Rusia melarang warga asing untuk masuk ke negaranya,” cerita Kartika Eka Sari Dewi, mewakili timnya di Kampus PEM Akamigas Cepu, Jawa Tengah, Rabu (31/3), seperti dikutip dari laman esdm.go.id.

Tim yang bertanding pada ajang tersebut terdiri dari Kartika Eka Sari Dewi, Niken Puspitasari, Nurman Assauri, Muhammad Dafa Alfarel, Novita Penina Djamanmona, dan Eklesia Alfrits Constantin Lapia.

Ia pun menceritakan lebih lanjut proses inovasi yang dilakukan timnya dalam mengubah limbah masker menjadi produk gasoline.

Mendaftar pada Januari 2021, mereka melakukan uji coba metode pengolahan limbah masker berbahan polipropilena dan limbah styrofoam menjadi produk gasoline selama dua bulan.

“Alhamdulillah kami bisa mendapat gold medal, setidaknya kerja keras kami sampai menginap di laboratorium enggak sia-sia. Yang jelas awalnya tidak menyangka bisa dapat gold medal dengan saingan dari 18 negara,” tambah Eka. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *