Berita

Pancasila, Soekarno dan Kisah Pohon Sukun di Kota Ende

0

Kerjha ― 1 Juni resmi ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Kisah lahirnya Pancasila tidak lepas peran penting founding fathers bangsa ini, Soekarno yang juga presiden pertama Republik Indonesia.

Istilah Pancasila lahir dari pidato Bung Karno sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945. Pidato tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan Ketua Sidang BPUPKI dr KRT Radjiman Wedyodiningrat mengenai apa dasar negara yang akan digunakan Indonesia setelah merdeka kelak.

Kemudian Pancasila dibahas oleh Panitia Sembilan, yang akhirnya merumuskan Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945. Dalam perkembangannya, Pancasila mencapai rumusan final pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Pidato Soekarno yang disampaikan pada 1 Juni 1945 tersebut merupakan buah panjang dari perenungannya atas perjuangan bangsa Indonesia. Pidato tersebut berjarak tujuh tahun dari sejak Soekarno meninggalkan Ende, tempat ia diasingkan selama empat tahun.

Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat dikatakan sebagai tempah lahirnya Pancasila. Bung Karno merenungkan gagasannya di wilayah Indonesia timur tersebut.

Februari 1934, kapal yang membawa Soekarno berlabuh di pelabuhan Ende, setelah empat tahun sebelumnya ditahan di penjara di Sukamiskin. Ia dibuang ke kota kecil yang sebagian besar penduduknya masih buta huruf, dijauhkan dari rekan-rekan seperjuangan, serta dipisahkan dari kegiatan politik yang selama ini menjadi daya hidupnya.

Soekarno melewati sebuah pergumulan besar. Pelan-pelan ia membangun kembali kekuatan dirinya. Ia berkeliling dan menyapa penduduk: para petani dan nelayan. Berdiskusi dengan para pastur yang dengan ramah membuka pintu perpustakaannya. Ia membaca banyak buku. Ia juga menemukan cara untuk berbicara dan menularkan spirit kebangsaan pada penduduk setempat, dengan mengajak mereka berpentas sandiwara. Ada belasan naskah sandiwara ia tulis selama berada di Ende.

Di kota kecil nan cantik itu, setiap sore hari, Soekarno kerap duduk sendirian di bawah sebatang pohon sukun yang menjulang di tengah Kota Ende dan berjarak sekitar 700 meter dari kediamannya. Pohon ini juga berada persis menghadap ke Pantai Ende. Di tempat itulah, Soekarno mengaku buah pemikiran Pancasila tercetus.
Hingga kini, pohon Sukun itu kini masih berdiri kokoh di tengah Kota Ende, yang kini telah menjadi Taman Soekarno.

Kini, 1 Juni resmi ditetapkan jadi Hari Lahir Pancasila, lewat Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 yang diteken oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setelah hampir 71 tahun kemerdekaan Indonesia, barulah pemerintah memutuskan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. (Foto: Antara/Kornelis Kaha)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *