Headline

Pasokan Bahan Pokok untuk Natal dan Tahun Baru Aman Terkendali

0

Kerjha ― Pemerintah memastikan ketersediaan bahan pokok untuk Natal dan Tahun Baru 2021 dalam kondisi aman dan terkendali. Indonesia juga memiliki pasokan beras yang cukup dengan produksi yang masih berlangsung.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, ketersediaan kebutuhan pangan pokok dan strategis nasional sampai dengan akhir Desember 2020 masih tersedia dengan baik. Ketersediaan beras misalnya surplus 6,5 juta ton, jagung surplus 1,5 juta ton, daging sapi surplus 131 ribu ton, dan daging ayam 275 ribu ton.

“Pangan dasar yang kita kendalikan ada 11 dan semuanya dalam kondisi aman. Ada beras, jagung, gula pasir, daging, juga kebutuhan pokok lainnya. Komoditi ini aman sampai akhir tahun mendatang,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Kamis (24/12).

Syahrul bilang, kecukupan 11 bahan pokok ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak, termasuk koordinasi data satu pintu dengan Bulog dan Kemendag di bawah koordinasi Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.

“Masalah ketahanan pangan adalah masalah yang paling dalam, kompleks, namun juga strategis. Karena itu saya tidak boleh salah prediksi atau salah mengolah data. Alhamdulillah kita terus melakukan koordinasi antarlembaga yang sangat ketat, baik dengan Kemenko, Bulog, atau dengan kementerian lain. Kita punya mapping yang sama dengan menggunakan sistem digital,” katanya.

Syahrul menyampaikan, selama ini pihaknya rutin memantau semua perkembangan pasar dan ketersediaan pangan. Terlebih ketersediaan beras sebagai kebutuhan utama masyarakat Indonesia.

“Karena itu, semua harus terpetakan dan kita tidak boleh berbeda data dengan Bulog atau dengan kementerian lain,” katanya.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menambahkan, kolaborasi Bulog dan Kementan selama ini berjalan dengan baik. Bahkan, kata dia, Bulog terus memantau jalannya produksi untuk menyamakan data sebelum dilakukan penyerapan.

“Kewajiban Bulog adalah mempersiapkan pangan di seluruh pelosok Tanah Air. Jadi kita mengikuti perkembangan masalah pangan, termasuk masa panen di Kementan. Alhamdulillah kita memiliki ketersediaan pangan yang cukup, ditambah program di Kementan yang membuat produksi semakin berjalan. Artinya kita sampai saat ini tidak melakukan impor,” katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud memastikan saat ini Indonesia secara keseluruhan mampu melewati defisit pangan. Bahkan, Indonesia memiliki stok pangan yang cukup, meski tengah menghadapi pandemi Covid-19.

“Defisit pangan bisa kita lewati. Bahkan kondisi stok pangan kita cukup, meski pandemi Covid-19 masih berlangsung. Ke depan, kita akan terus memantau harga setiap hari untuk mengantisipasi kekurangan dan lonjakan harga. Jadi kalau harga mulai naik, maka kita minta Bulog melakukan operasi pasar. Karena itu Bulog harus segera melakukan penyerapan,” tuturnya. (JEM)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *