Headline

Pemerintah Gandeng MUI Pastikan Vaksin Covid-19 Halal

0

Kerjha ― Pemerintah melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memastikan vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia, halal.

Seperti diketahui, saat ini pemerintah terus melakukan langkah-langkah persiapan untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat. Selain vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh periset di Indonesia, pengadaan vaksin juga dilakukan melalui kerja sama dengan negara lain.

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menjelaskan, pelibatan MUI telah dilakukan sejak awal merebaknya pandemi. Apalagi fatwa MUI banyak menjadi acuan. Sekadar menyebut contoh, mulai dari fatwa ibadah salat Jumat, salat Idul Fitri, salat Idul Adha, pembayaran zakat yang dapat dipergunakan untuk penanggulangan pandemi, tata cara beribadah bagi tenaga medis yang menggunakan baju hazmat, serta pemulasaran jenazah.

“Untuk vaksin, saya sudah minta MUI dilibatkan. Mulai dari perencanaan, pengadaan vaksin, pertimbangan kehalalan vaksin, audit di pabrik vaksin, termasuk kunjungan ke fasilitas vaksin di Republik Rakyat Tiongkok,” ujarnya.

Amin menekankan vaksin yang akan diberikan ke masyarakat harus mengantongi sertifikat halal dari lembaga yang memiliki otoritas seperti MUI. “Tetapi kalau tidak halal, namun tidak ada solusi selain vaksin tersebut, maka dalam situasi darurat bisa digunakan dengan penetapan yang dikeluarkan MUI,” ungkapnya.

Perusahaan pembuat vaksin Sinopharm dari Uni Emirat Arab serta Sinovac dan CanSino dari Tiongkok telah menyampaikan komitmennya untuk memasok vaksin ke Indonesia. Dilansir dari laman maritim.go.id, tim inspeksi yang terdiri dari unsur BPOM, Kementerian Kesehatan, MUI, dan Bio Farma, Rabu (14/10) lalu bertolak ke Tiongkok untuk melihat kualitas fasilitas produksi dan kehalalan vaksin Sinovac dan CanSino.

Sementara data untuk vaksin G42/Sinopharm yang diproduksi di Uni Emirat Arab akan diambil dari data uji klinisnya di negara tersebut.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan MUI dilibatkan dalam proses pengujian data untuk menjamin kehalalan vaksin Sinovac dan CanSino, begitu juga dengan vaksin G42/Sinopharm. “MUI-nya Abu Dhabi (Uni Emirat Arab) sudah menyatakan no issue dengan kehalalan vaksin G42,” terangnya. (MEY)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *