Headline

Pemerintah Perkuat Infrastruktur Pendukung Produktivitas Perekonomian di Sumut

0

Kerjha ― Percepatan pembangunan infrastruktur masih menjadi program prioritas pemerintah untuk meningkatkan produktivitas perekonomian dan daya saing bangsa.

Untuk itu pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan sejumlah pembangunan infrastruktur Indonesia guna mendukung konektivitas, ketahanan pangan nasional, serta sektor pariwisata seperti yang dilakukan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, Kementerian PUPR mengembangkan kawasan food estate di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara.

Terdapat tiga area food estate dengan keseluruhan luas 785 hektare, yakni di Desa Hutajulu seluas 120,5 hektare, di Desa Ria Ria seluas 411,5 hektare, dan Desa Parsingguran seluas 253 hektare. Mendukung hal tersebut, pembangunan infrastruktur terus dilakukan mulai pembangunan jaringan perpipaan untuk irigasi dengan luas 1.000 hektare, hingga pembangunan jalan sebagai akses kawasan di food estate.

“Kunci dari program pengembangan food estate adalah ketersediaan air untuk irigasi, bersamaan dengan teknologi pertaniannya. Sinergi perencanaan infrastruktur irigasi dan pertanian yang dilakukan Kementerian PUPR bersama Kementerian Pertanian bertujuan untuk mengembangkan food estate yang modern dan terintegrasi dari hulu ke hilir,“ ungkap Basuki.

Sementara di bidang pariwisata Kementerian PUPR terus melengkapi infrastruktur pendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba. Untuk mendukung konektivitas Danau Toba, Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan Jembatan Aek Ponggol yang ditargetkan rampung pada 2022.

Kini jembatan pengganti Tano Ponggol itu memiliki panjang 294 meter dan merupakan satu-satunya akses darat untuk menuju Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba.

Kementerian PUPR juga memperlebar alur Tano Ponggol di Danau Toba. Pelebaran alur tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada wisatawan agar dapat mengelilingi Pulau Samosir menggunakan kapal pesiar berukuran besar.

Selanjutnya, Kementerian PUPR juga melakukan penataan Kampung Ulos Huta Raja di Desa Lumban Suhi-Suhi Toruan, Kabupaten Samosir. Di kampung Huta Raja ini ada sekitar 50 orang penenun ulos yang masih menggunakan alat tradisional gedogan (alat tenun duduk). Selain sebagai pusat tenun ulos, juga terdapat rumah-rumah adat Batak Samosir atau rumah Gorga.

Untuk mempertahankan seni dan budaya lokal produksi tenun ulos, Kementerian PUPR sejak 2020 mulai melakukan penataan berbagai infrastruktur dasar seperti perbaikan kondisi rumah dan lingkungannya, air bersih, sanitasi, dan lansekap yang menarik. Kegiatan produksi tenun ulos di Kampung Huta Raja menampilkan kearifan lokal dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis domestik dan mancanegara. (AJI)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *