Berita

Pemerintah Targetkan Produksi 2 Juta Motor Listrik pada 2025

0

Kerjha ― Pemerintah kian serius mewujudkan program Green Mobility dengan memperbesar populasi kendaraan listrik di Tanah Air. Demi mengurangi emisi karbon, pemerintah juga telah menargetkan produksi 2 juta motor listrik pada 2025.

Hal ini sejalan dengan keluarnya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Adanya Inpres ini akan menjadi katalis peningkatan produksi kendaraan ramah lingkungan sekaligus menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam percepatan era elektrifikasi di Indonesia.

“Kami terus melakukan pendalaman terkait dengan industri kendaraan electric vehicle, baik itu untuk kendaraan roda empat maupun roda dua. Khusus untuk roda dua, ada target dari Bapak Presiden dalam waktu yang sesingkat-singkatnya bisa segera memproduksi dua juta unit pada 2025,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dikutip dari pernyataan resminya, Sabtu (15/10).

Triangle Motorindo (VIAR Motor) merupakan salah satu perusahaan otomotif yang masuk ke dalam 35 daftar perusahaan produsen motor listrik yang akan mendukung pemerintah untuk dapat mencapai target tersebut.

“Ini untuk mencapai target pemerintah dalam menurunkan emisi sebanyak 29 persen di 2030 dan mencapai target emisi nol atau net zero emission pada 2060,” imbuh Agus.

Dengan lahan pabrik yang luas di Kawasan Industri Bukit Semarang Baru (BSB), perusahaan ini mampu meningkatkan sistem dan kapasitas produksi hingga 1.000 unit motor listrik per harinya. Kemampuan produksi ini diakui mampu menjadikan VIAR Motors menjadi salah satu pabrik otomotif terbesar di Tanah Air.

Sementara itu, General Manager VIAR Motor Dimas Tommy Radityo menyampaikan, pabrik baru seluas 20 hektare memiliki kapasitas produksi hingga 1.000 unit per hari sehingga menjadikan pihaknya sebagai salah satu pabrik otomotif terbesar di Indonesia.

Berkat kemampuan kapasitas dan kualitas produksi ini, membuat perusahaan mampu memasok 6.000 unit motor listrik dengan merek VIAR untuk perusahaan transportasi online Grab di 2017 lalu.

“Motor listrik kuartal pertama ini lebih dari 6.000 unit telah digunakan oleh Grab sebagai armada operasional para drivernya di delapan kota besar. Di sini menunjukkan ketahanan dari unit Viar Q1 yang dibuktikan dengan durasi operasional pada driver yang mencapai lebih dari 100 km per hari,” kata Dimas.

Menteri Agus mengatakan perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi mengenai keuntungan yang bisa didapatkan oleh konsumen dalam penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan.

Kemenperin sendiri terus mendorong industri otomotif dapat menghasilkan beragam produk inovatif dengan teknologi kendaraan listrik mutakhir. “Saat ini, sosialisasi dan edukasi menjadi salah satu langkah yang sangat penting, misalnya terkait dengan dampak positif bagi ekonomi dan lingkungan serta kenyamanan pakai kendaraan listrik,” kata Menperin Agus.

Lebih lanjut, Agus menekankan kepada produsen kendaraan listrik untuk terus mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri sehingga secara langsung akan meningkatkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

“Pengoptimalan nilai komponen lokal ini dapat meningkatkan potensi pasar kendaraan akibat diterbitkannya Inpres No 7 Tahun 2022,” imbuhnya.

Upaya tersebut juga sesuai amanat Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2022 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle).

“Dengan demikian, kendaraan listrik yang telah memenuhi batasan minimal TKDN sesuai Perpres 55 Tahun 2019 dapat mengisi permintaan kendaraan dinas dan operasional pemerintah sesuai Inpres 7 Tahun 2022,” terangnya. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *