Headline

Pemulihan Ekonomi Kuartal IV Diprediksi Makin Menguat

0

Kerjha ― Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimistis pemulihan ekonomi di kuartal IV-2021 diperkirakan akan mengalami peningkatan yang cukup kuat. Ada sejumlah indikator yang turut mendorong peningkatan ekonomi tersebut, mulai dari Consumer Confidence Index hingga PMI Manufaktur yang terus meningkat.

“Pemulihan ekonomi di kuartal IV diperkirakan akan meningkat cukup kuat, terutama ditunjang dengan beberapa indikator, seperti Consumer Confidence Index yang meningkat, Retail Sales Index meningkat, PMI Manufaktur juga meningkat atau recover sesudah mengalami penurunan akibat varian Delta,” ujarnya.

Selain itu, imbuhnya, ekspor-impor Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat tinggi, mencapai sebesar 50 persen.

Untuk pasar keuangan, yield surat berharga mengalami perbaikan dengan spread yang menurun dari US Treasury. “Tadinya pada awal Juli 2021 spreadnya 512 bps atau basis poin, sekarang menurun menjadi 449 bps. Rupiah dan indeks harga saham (IHSG) juga mengalami perbaikan,” ujar Menkeu.

Meski demikian, Sri Mulyani mengungkapkan terdapat tantangan yang harus diwaspadai, di antaranya kecenderungan inflasi atau kenaikan harga. Saat ini terjadi kenaikan harga produsen di sejumlah negara yang dapat menyebabkan kenaikan pada harga di tingkat konsumen.

“Untuk Indonesia kita lihat harga di tingkat produsen juga mengalami kenaikan 7,3 persen. Kalau di Eropa kenaikannya bahkan mencapai 16,3 persen, Tiongkok 13,5 persen, dan di Amerika Serikat 8,6 persen, Korea 7,5 persen. Kenaikan harga produsen ini harus kita waspadai agar tidak mendorong kenaikan inflasi pada tingkat konsumen,” ujarnya.

Kenaikan inflasi yang tajam, lanjutnya, memicu Bank Sentral Amerika atau The Fed melakukan tapering off yang berpotensi mempengaruhi stabilitas sistem keuangan global.

“Biasanya kenaikan federal funds rate ini bisa menimbulkan potensi guncangan dari sisi capital flow ke emerging country dan juga kemudian menimbulkan excess dari sisi nilai tukar. Indonesia juga harus berhati-hati dan waspada terhadap kemungkinan dinamika global yang berasal dari potensi tapering off ini,” ujarnya.

Dengan fondasi ekonomi yang terus diperkuat, pemerintah berharap akan memberikan kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi kemungkinan dinamika global tersebut.

“Pemulihan ekonomi kita di kuartal III sudah cukup menunjukkan seluruh sisi permintaan, konsumsi, investasi, ekspor-impor, semuanya mengalami pembalikan atau pemulihan, rebound dan recover. Demikian juga dari seluruh sisi sektoral, baik itu di sektor perdagangan, manufaktur, pertambangan, konstruksi, akomodasi, transportasi, maupun pertanian dan infokom (informasi dan komunikasi) semuanya mengalami rebound dan recover di kuartal III, meskipun kita dihadapkan pada varian Delta yang cukup berat,” tutur Sri Mulyani. (BI)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *