Headline

Penataan Kawasan Labuan Bajo Dipastikan Berjalan Sesuai Target

0

Kerjha ― Pembangunan sarana dan prasarana pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dipastikan berjalan sesuai target. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan, sebagian besar pembangunan akan selesai di tahun ini, dan sisanya pada 2021.

“Saya meninjau sekaligus mengontrol dimulainya penataan kawasan wisata Labuan Bajo. Di sini dibangun titik-titik kawasan yang telah kita tentukan dan direncanakan sejak 2019 serta pekerjaannya telah dimulai, seperti di Goa Batu Cermin yang sudah selesai 49 persen,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Labuan Bajo, kemarin.

Penataan Goa Batu Cermin, antara lain meliputi pembangunan ampiteater dan rumah budaya untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal, trekking point menuju goa, kantor pengelola, loket, kafetaria, area parkir, auditorium, pusat informasi, dan toilet.

Dalam pembangunan ini, Jokowi menekankan pentingnya penggunaan material lokal, seperti batu alam dan andesit dalam pengerjaan sarana dan prasarana, juga penggunaan batu alam kefa untuk bangunan Puncak Waringin.

Pengerjaan jalur trekking Goa Batu Cermin dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT), yang melibatkan masyarakat atau warga setempat sebagai pelaku pembangunan. Pengerjaan ini meliputi pembongkaran jalur trekking eksisting dan pekerjaan beton jalur trekking dengan melibatkan 90 pekerja lokal selama 42 hari kerja.

Adapun penataan Goa Batu Cermin dikerjakan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi NTT Ditjen Cipta Karya mulai 16 Maret 2020. Kontraktor pelaksana penataannya adalah PT Karya Shinta Manarito dengan kontrak senilai Rp 29,83 miliar.

Asal tahu saja, Goa Batu Cermin merupakan destinasi wisata “perut bumi” dengan pesona batu karang yang berkilau seperti cermin karena terkena sinar matahari. Diharapkan dengan penataan kawasan ini, Goa Batu Cermin dapat menjadi destinasi wisata favorit baru di NTT, selain Pulau Komodo dan Labuan Bajo.

Jokowi juga meninjau penataan kawasan Waterfront Pantai Marina-Bukit Pramuka Zona 5 (Kampung Ujung). Zona ini merupakan pengembangan dari kawasan wisata kuliner Kampung Ujung yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR pada 2017-2018. Ini merupakan deretan tenda kuliner yang didesain berwarna putih dengan sistem knock-down. Penataan kawasan Zona 5 ini meliputi Promenade Kampung Ujung dan pusat kuliner.

Jalan Soekarno-Hatta bawah, juga dalam pengerjaan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Direktorat Jenderal Bina Marga, yang meliputi trotoar pedestrian, lansekap jalan, drainase dan box utilitas dan pengaspalannya.

Sementara Pelabuhan peti kemas lama, ungkap Jokowi, akan dirombak dan dipindahkan ke pelabuhan baru di Wae Kelambu. Penataan Kawasan Waterfront Pantai Marina Bukit Pramuka Zona 5, serta Zona 1, 2 dan 3 yang merupakan pelabuhan lama, ditargetkan selesai pada akhir 2021.

Penataan Kawasan Waterfront Pantai Marina-Bukit Pramuka terbagi menjadi lima zona. Zona 1 Bukit Pramuka, Zona 2 Kampung Air, Zona 3 Dermaga, Zona 4 kawasan Pantai Marina (Inaya Bay), Zona 5 Kampung Ujung.

Pada Zona 1 dan 2 dikerjakan oleh PT Wijaya Karya dengan anggaran sebesar Rp 109,6 miliar. Sementara Zona 3 dan 5 dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dengan anggaran sebesar Rp 285,1 miliar.

Penataan kawasan KSPN Labuan Bajo yang dilakukan Kementerian PUPR diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sektor pariwisata, sehingga dapat mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal. (AJI)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *