Berita

Pengembangan Labuan Bajo Majukan UMKM Lokal

0

Kerjha ― Pembangunan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) memerlukan peran strategis dari para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Pembangunan pariwisata Labuan Bajo yang secara besar-besaran dan kencang dilakukan oleh pemerintah pusat, oleh Bapak Presiden menjadi lengkap kesuksesannya apabila masyarakat lokal juga mengambil bagian secara aktif di dalamnya. Bibit-bibit dan benih-benih itu ada, ini yang harus kita tumbuh kembangkan dan kita koordinasikan,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, dalam Festival Golo Koe di Waterfront Labuan Bajo, Mangarai Barat, Sabtu (13/8) malam.

Dalam kunjungan ke Festival Golo Koe, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Staf Khusus Menkominfo Philip Gobang, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng, Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat, Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng Romo Alfons Segar, dan Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores Shana Fatina.

Johnny mengatakan, pelibatan pelaku UMKM, elemen masyarakat, dan pemerintah daerah di DPSP menjadi salah satu perhatian serius Presiden Joko Widodo, termasuk dengan adanya penyediaan infrastruktur digital.

Oleh karenanya, dia mengapresiasi kolaborasi Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dengan tokoh agama serta masyarakat menghadirkan kegiatan tahunan Festival Golo Koe, karena turut menyokong pengembangan DPSP Labuan Bajo.

“Saya kira eksibisi seperti ini bagus sekali, apalagi Bapak Presiden sudah mengingatkan pembangunan Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo harus juga menyentuh dan bersama-sama dengan masyarakat lokal. Karena ini adalah manifestasi atau ungkapan dari kesiapan dan kesediaan masyarakat lokal untuk mengambil bagian di dalam pariwisata,” jelasnya.

Menurut Johnny, ketersediaan infrastruktur digital di DPSP Labuan Bajo memungkinkan pelaku UMKM setempat memanfaatkan platform digital di marketplace.

Dia juga berpesan agar Festival Golo Koe perlu lebih dioptimalkan jika akan dijadikan sebagai event tahunan oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan Keuskupan Gereja di Manggarai Barat.

“Dari pameran hasil karya dan produksinya dari waktu ke waktu harus ditingkatkan, baik kualitas produksinya, kemasannya, informasi menyangkut produknya maupun branding dan kemasan. Bagaimana supaya peningkatkan kualitas produksi mereka sehingga bisa menjadi subtitusi produk-produk yang dibutuhkan oleh pariwisata di sini,” katanya. (TUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *